Disadari atau pun tidak disaat pandemi ini banyak sekali diantara kawan-kawan kita yang melaksanakan resepsi pernikahan entah itu kawan sekolah ataupun kawan biasa.
Fiksi teenlit tentang terjadinya sosok figur yang juga melakukan hal yang sama mereka menjadi perbincangan publik yang viral dimedia masa berkaitan dengan nikah muda.
Sebagai contoh jodoh pasti akan bertemu diwaktu sepertiga malam, pacaran setelah menikah, dan masih banyak lagi contoh-contoh yang lain. Seakan dunia milik mereka berdua yang lain ngontrak.
Diwaktu muncul pertanyaan dipikiran kita pada detik ini. Saat mengingat tentang jodoh. Mungkin sebagian bertanya. Jodohku kapan datannya, kayak gimana sih bentuk rupa jodohku? Serta masih banyak yang lain pertanyaan-pertanyaan seputar jodoh yang mengisi pikiran kita.
Lebih-lebih untuk yang sedang berpacaran yang bisa jadi dari kita sendiri membanding-bandingkan tentang hubungan mereka yang sudah bahagia dengan pernikahannya dibandingkan dengan dirinya sendiri.
Sebagian dari kita juga sering mendengar ungkapan-ungkapan dari pepatah yang mengatakan demikian: jodoh pasti bertemu tenanglah jodoh tak akan kemana.
Bahkan banyak sekali yang percaya bahwa jodoh pasti bertemu maka munculah ungkapan lain yang menyatakan semua akan indah jika sudah saatnya. Lalu benarkah seperti itu?
Jodoh Pasti Bertemu. Apakah ungkapan ini hanya bualan belaka atau fakta? Lebih-lebih untuk mereka yang sudah memasuki usia tak muda lagi yang hingga sampai dengan detik ini belum ada pacar.
Saya yakin bahwa bahwa mereka mempunyai kecemasan yang mendalam dipikiranya.Â
Belum lagi sebagaimana kita yang tinggal di Indonesia yang sudah cukup umur namun sampai hari ini belum juga menikah. Pasti menjadi bahan ledekan orang bahkan kalangan keluarga sendiri.
Jodoh dalam kamus KBBI mempunyai arti orang yang sudah cocok menjadi suami atau menjadi istri.Â
Jodoh mempunyai pengertian orang yang menarik lebih dalam lagi guna menjadi bahasan dikemudian hari khususnya bagi yang masih menjadi jomblo.
Orang yang telah sesuai serta cocok dengan kita itu berarti kelak dia akan menjadi bagian penting dalam kehidupan kita dirumah tangga.
Oleh karena itu dapat diambil suatu kesimpulan bahwa jodoh pasti bertemu disaat kita sudah siap alias mapan.
Bentuk kesederhanaan seperti model begini adalah bahwa kita sejatinya orang yang selalu ingin diperhatikan akan tetapi justru kita yang yang malah mencari pasangan lain yang lebih cantik atau ganteng. Disinilah lebutuhan kita belum bisa terpenuhi sebab hanya wajah dan penampilan saja yang kita sukai.
Mencari jodoh kemudian menikahinya yang ramai dimasyarakat. Ini memang sejak lama menjadi kewajiban.
Bahkan merupakan sebuah kebanggaan tersendiri dimasa-masa saat usia remaja jika hal ini dapat terlaksana dengan suksesnya acara sebuah pernikahan.
Makanya saya sudah tidak heran apa bila mendengar seseorang terlambat menikah atau juga memutuskan agar tidak menikah secara langsung. Munculah stigma yang negatif pada orang-orang yang seharusnya memberi support.
Hal tersebut terjadi karena alasan pada orang tersebut untuk buru-buru nikah. Apakah itu khawatir menjadi bahan omongan orang ataupun alasan lainnya.
Maraknya hal dalam hidup kita yang belum mempunyai jodoh yang pasti sehingga ini menjadikan seseorang over thinking yang menjadi pikiran kita terus-menerus.
Oleh karena itu sebelum kita memutuskan menjalin hubungan yang lebih serius bersama pasangan kita maka ada baiknya untuk mengerti beberapa trik didalam mencari pasangan yang cocok dengan kita agar supaya hubungan ini awet dan bahagia dunia akherat.
Hal pertama kita harus mengetahui diri sendiri alias self awarranes. Langkah ini adalah untuk menemukan pasangan yang pada akhirnya menjadi jodoh kita.
Di mana ini merupakan pemahaman pada diri sendiri untuk menemuka pasangan yang seperti kita inginkan. Sebab ketika pasangan yang kita pilih semua pasti akan sirna sejalan dengan waktu.
Ambil contoh ketika wanita ingin mendapatkan pria yang sudah mapan pun tampan agar dapat menjadi kebanggaan dibanyak orang. Semua tak menjadi soal.
Akan tetapi apakah pernikahan cuma sekedar itu yang dicari? Apakah pernikahan hanya sebagai ajang menonjolkan suami dihadapan banyak orang? Lalu bagaimana jika semua itu tidak sesuai dengan kebutuhanmu?.
Oleh sebab itu cobalah untuk dipikirkan secara masak-masak agar benar-benar sesuai dengan niat. Karena terkadang apa yang kita inginkan akan kalah dengan apa yang kita butuhkan.
Jika memang belum siap untuk menjalin hubungan serius sampai menikah, saya menyarankan agar diri kita untuk diperbaiki dulu. Sebab jodoh merupakan sebuah dari cermin diri kita.
Samhudi Bhai
Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah-Indonesia.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H