Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Dukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Naikan UMP

7 November 2020   20:33 Diperbarui: 7 November 2020   20:36 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat nyanyi bareng para buruh yang demo di depan kantornya, Senin (12/10/2020). (Dok. Humas Pemprov Jateng) diolah: samhudibae

Salah satu sebagai syarat utama untuk meciptakan suasana kehidupan yang haromonis dan damai adalah menghormati perbedaan. Sebagaimana pada peta politik yang terjadi di Indonesia pada akhir-akhir ini dimana saya memandangnya sebagai bentuk dari indahnya berhinneka tunggal ika, walau berbeda tapi satu tujuan.

Pola pikir yang harus dewasa harus kita gunakan, berbeda itu lumrah, berbeda itu wajar dan berbeda itu manusiawi. Alamiah..

Sebagaimana dulu ketika kita sekolah pernah ada pelajaran yang bernama PMP (pendidikan moral pancasila). Dimana dalam pelajaran ini mengandung kebijakan yang sarat akan perbedaan.

Guru pada pelajaran PMP tersebut selalu dan selalu terus menerus mengulang-ulang agar kita dapat menekankan bahwa Perbedaan adalah suatu anugerah  dan kekayaan Bangsa yang kita miliki.

Tidakah orang Indonesia itu dikenal dengan gaya bahasa yang sopan, santun dan memegang teguh nilai ketimuran?

Oleh karena itu tidak perlu diperdebatkan tidak perlu dipermasalahkan dan tidak perlu saling menudutkan setiap problem yang ada ditengah kita.

Memaksakan kehendak orang lain agar sama dengan pola pikir kita, itu sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam UUD 1945.

Maka dari itu Ayah saya sering mengingatkan dalam sebuah nasehat bijak. Yakni, jangan pernah menasehati orang yang sedang jatuh cinta. Pamali..

Baik cinta kepada Rasulullah Saw, cinta kepada Tokoh, atau pun cinta kepada seorang gubernur. Termasuk saya yang sedang jatuh Cinta Pada Kompasiana.

Sekali lagi, perbedaan adalah lumrah. Dari sikap baik dan benar saat menanggapi perbedaan dapat dikatakan kategori sikap yang ditunjukan oleh tingkat kematangan pada emosional seseorang.

Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa ditengah pandemi yang kian mencekik leher ini, muncul satu Isu dari kebijakan dari pemerintah terkait Upah Minimum Provinsi (UMP).

Ump 2021 oleh Menteri Ketenaga kerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, telah memberi keputusan untuk tidak menaikan upah minimun pada tahun 2021.

Ketidak naikan Upah Minimum Provinsi ini dipengaruhi oleh masih adanya pergerakan masif pada Covid-19 yang mempunyai dampak sangat luar biasa, termasuk pada perusahaan serta perekonomian Indonesia.

Ump 2021 pada surat edaran pemerintah tersebut memutuskan tidak mengalami kenaikan yang berarti bahwa itu sama halnya dengan tahun ini 2020.

"...mempertimbangkan kondisi perekonomian Indonesia pada Covid-19 dan perlunya pemulihan ekonomi nasional, di minta kepada Gubernur untuk melakukan penyesuaian penetapan nilai Upah Minimum tahun 2021 sama dengan nilai Upah Minimum pada tahun 2020.."  Seperti itulah isi dalam surat edaran tersebut. Selasa 27/11/2020.

Terkait munculnya surat edaran dari pemerinrah, telah mengundang beragam kontoverional dari reaksi lapisan masyarkat Indonesia.

Diantaranya dari KSPI (konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) yang diketuai oleh Said Iqbal, mengancam yang berisi: jika upah minimum tidak naik, maka akan ada aksi buruh besar-besaran. Sebagaimana pada aksi sebelumnya yakni menolak uu cipta kerja omnibus law.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah. Tengah menanggapi dari Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) yang sudah berencana untuk menggugat terkait ump 2021 sebagai penolakan.

Dukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Naikan UMP sebagaimana para buruh jateng lainnya mendukung dari pada kebijakan pak Ganjar Pranowo yang Pro terhadap masyarakat.

Hal ini sesuai dalam kebijakannya yang telah menaikan atau menetapkan ump 2021 di jawa tengah sebesar 3, 27 % dibanding tahun sebelumnya. Lumayan kan?

Oleh karena itu kebijakan ini sangat didukung oleh buruh jateng termasuk saya sebagai warganya.

Ditempat lain soal gugatan kepada pak ganjar, saya tetap mengapresiasikan tentang gugatannya. Sebab pak ganjar telah legowo untuk menerima gugatan tersebut.

Beliau memang tetap mementingan rakyat juga sangat antusias terhadap rakyat maka oleh karena itu Beliau banyak didukung dari kalangan atas dan bawah termasuk buruh.

Kembali seperti yang saya sebutkan diatas tentang perbedaan. Saya banyak belajar dari gubernur jateng yang sederhana dan penuh wibawa.

Bahwa dalam memutuskan suatu perkara tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Hal inilah yang selalu Beliau terapkan. Semua kalangan Beliau rangkul, beliau perhatikan dan beliau menerima setiap masukan dari masyarakat agar tercipat komunikasi yang baik.

Dengan cara seperti itu maka akan ada solusi bagi masyarakat banyak khususnya dijawa tengah terkait ump 2021.

Beliau menaikan ump 2021 bukan tanpa alasan yang jelas. Beliau merujuk kepada PP (Pertimbangan Pemerintah) merujuk kepada para buruh serta Apindo.

Sebagaimana Beliau mendapat dukungan dari Kerajinan Tekstil, Kulit dan Sentra Industri Sepatu Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (FSB Garteks KSBSI) Jawa Tengah. 

Adalah Toto Susilo Sebagai Koordinasi (FSB Garteks KSBSI) tersebut yang mengatakan: 

"...terkait informasi bahwa Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Tengah ada rencana akan digugat oleh Apindo Jawa Tengah di PTUN. Kami menyampaikan bahwa akan mendukung Gubernur dan akan menjadi tergugat intervensi apa bila hal itu terjadi gugatan dari Apindo Jawa Tengah ke PTUN. Gartek Jawa Tengah mendukung penuh keputusan Pak Ganjar...."  ujar totok pada pertemuan dengan Pak Ganjar Pranowo dikantor Gubernur Jawa Tengah. Pada kamis 5/11/2020.

Seperti itulah gubernur kita semua jawa tengah. Gebrakannya luar biasa. Lalu bagaimana dengan gubernur yang lain? Jawaben dewe yo lur?

Samhudi Bhai

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun