Maulid Nabi Muhammad Saw ditengah pandemi ini, masih menjadi topik pilihan menarik minggu ini. Pasalnya pada jaman Rasulullah saw juga pernah terjadi suatu wabah yang mungkin bila dibandingkan dengan yang terjadi saat ini adalah Covid-19 atau virus corona.
Tepatnya hari kamis, tanggal 29 Oktober 2020 kemarin, segenap kaum muslimin muslimat telah menyambut hari kelahiran Baginda Nabi Muhammad Saw.
Allah swt mengutus Baginda Nabi Muhammad saw untuk menjadi Rahmatan lilalamiin. Oleh karena itu kelahiran Beliau menjadi moment penting bagi umat Islam didunia.
Setiap tahun Peringatan Maulid ini selalu menjadi yang istimewa untuk dirayakan bagi kalangan muslim dimanapun berada. Berbagai macam nama dan cara yang tentu berbeda dengan cara mereka disetiap daerahnya masing-masing.
Akan tetapi pada tahun ini, ternyata mengalami sedikit kendala yaitu masih bercokolnya penyakit menular, yang mana jenis penyakit ini diketahui jika ada suatu perkumpulan atau kelompok, maka virus ini akan cepat menyebar. Itulah penyakit virus corona atau covid-19 yang sangat berbahaya.
Untuk itu dihimbau bagi masyarat yang ingin menyelenggarakan acara Maulid ini, agar tetap mematuhi pentingnya menjaga diri dan orang lain melalui protokol kesehatan.
Tetap patuh pada anjuran pemerintah untuk senantiasa menjaga dengan tiga M yaitu Memakai makser, Mencuci Tangan dengan sabun serta Menjaga Jarak.
Covid-19 telah mempersatukan kita, dalam hal persamaan gaya hidup, beragama, bersosialisasi dan lain sebagainya. Akan tetapi tidak untuk secara bersama-sama.
Ruang dan waktu dalam Islam itu sangat terbuka dalam merespon segala permasalahan dalam islam. Inilah wajah islam yang sesungguhnya. Termasuk dalam wabah yang telah ada sejak jaman Nabi Muhammad Rasulullah saw.
Telah Allah swt nyatakan dalam surat Al-Ahzab ayat 33:21 yang artinya: "sesungguhnya telah (ada) pada diri Rasulullah saw suri teladan yang baik untuk kamu".Â
Banyak sekali dalil yang memperbolehkan memperingati Maulid sebagai dasar utama, diantaranya adalah sebagai berikut: