Bagaimana warga kompasier? Apakah tertarik untuk pergi berpariwisata kesana? Monggo dicobalah sekali-sekali biar kompasianer tahu dan merasakan suam-suam kuku air tersebut yang dipenuhi oleh barokah para wali pada jamannya. Maka tak ada salahnya jika anda harus tau asal-usul adanya tempat pariwisata ini.
1). Kisah Dibalik Adanya Pariwisata Pemandian Guci-Tegal
Ketika dirasa cukup aman dan terbukti berkhasiat bagi warga sekitar, maka pada tahun 2015 yang lalu resmi dibuka hingga sekarang untuk umum.Â
Jaman dulu belum dibangun pancuran-pancura air seperti sekarang, para pengunjung hanya menggunakan sumber mata air yang terletak keberadaannya dibawah gua.
Dari lokasi gua tersebutlah pada akhirnya dibangun dengan nama pancuran 13 dan ditempat ini juga kita bisa melihat gambar patung berbentuk ular naga. Konon menurut warga sekitar patung naga tersebut dapat menjelma sebagai ular.
Tatkala menemui hari-hari tertentu dan hanya orang-orang tertentu pula yang hanya melihatnya penjelmaan ular ini. Jika ada orang yang melihat sesosok ular maka pertanda orang tersebut bakal suskes.
Dahulu mitos yang berkembang hingga sekarang bahwa ditempat pemandian ini adalah rumah dari pada murid Nyai Roro Kidul. Terkadang berwujud wanita cantik terkadang se-ekor ular naga yang ukurannya dapat mengelilingi tempat tersebut.
2). Asal-Usul Nama Pariwisata Guci-Tegal
Waliyullah tersebut, dalam berdakwah mengajak orang untuk masuk Islam, selalu membawa sebuah Guci atau kendi yang telah berisi air. Air tersebutlah yang kemudian dibagi-bagikan pada masyarakat sekitar yang didakwahi.