Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Mengapa Artikel Kompasiana Saya Dinilai Tidak Menarik?

26 Oktober 2020   21:38 Diperbarui: 27 Oktober 2020   06:39 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rating nilai Kompasiana/www.kompasiana.com/samhudibae

Masih menjadi perbincangan hangat, menjadi pembahasan yang menarik dan menjadi topik yang inspirarif dikalangan para Kompasianer, sekalipun yang akan Saya bahas disini tentang Artikel akun Kompasianer (julukan bagi para penghuni Kompasiana) yang dinilai oleh sesama Kompasianer dengan tombol (rating) Tidak Menarik.

Berbicara mengenai penilaian, pengamatan ataupun tanggapan tentang suatu apapun yang terjadi didunia ini, itu hakikatnya kembalikan lagi pada diri masing-masing privasi orang atau kita kembali ke Laptop saja biar lebih enak.

Bahwasanya apa bila seseorang tersebut telah login ke akun Kompasiana, baik yang akunnya sudah tervalidasi ataupun belum oleh Kompasiana.com, maka sebenarnya ada keterikatan antara Kompasiana dengan Kompasianer. 

Ada Attention and warning mengenai segala tata cara aturan yang berlaku diKompasiana, yakni sebelum berlanjut ke aktifitas tulis menulis artikel diblog Kompasiana, sudah dituangkan panjang lebar dengan gamblang mengenai syarat tersebut oleh Kompasiana.

Maka ini berlaku bagi para Kompasianer, dalam arti mau tidak mau suka tidak suka untuk mengakses step by step selanjutnya di Kompasiana, Para Kompasianers harus klik setuju untuk bahan laporan ke Kompasiana.

Segala Syarat serta Ketentuan yang telah dibuat untuk Kompasianer mengenai perjanjian ini baik aturan sekarang maupun selamanya itu adalah kebijakan yang datang dari sang owner Kompasiana sendiri. 

Mengenai syarat ketentuan tersebut para Kompasianer tidak dapat mengganggu gugat, dan ini hak prerogatif Kompasiana. Anda mau protes? Demo sono ke Kompasiana sendiri.

Maksud dan tujuannya jelas, yakni untuk para Kompasianer sendiri. Tanpa dengan kita sadari Kompasiana telah mengajari kita dan yang lebih dari itu, kompasiana telah mengarahkan kita untuk menjadi pribadi yang baik, dibalik itu semua ada nilai tersendiri bagi para kompasianer yakni melatih diri untuk dapat disiplin didalam kententuan tersebut, khususnya dalam berkomunitas.

Merupakan pelajaran langka, di platform blog manapun setelah registrasi tidak ada yang namanya syarat dan ketentuan blog, sebab disini jika telah membaca segala syarat dan ketentuan dengan cermat, maka bagaikan guru dan murid dimana seorang murid yang baik sudah pasti taat dan patuh pada guru. Itulah Kompasiana.

Teringat pada satu kata-kata mutiara yang patut bagi Kompasianer jadikan referensi, yaitu: "Berpikirlah dua kali sebelum melakukan sesuatu..". Ojok grusa grusu dadi wong, coro wong jowo ngunu.

Ngeblog diblog Kompasiana bagi Saya merupakan sebuah ajang untuk berkreasi, menambah wawasan, menambah teman silaturahim walo Saya newbie belom banyak temen. Pokoknya masih banyak lagi keuntungan-keuntungan yang tidak dapat Say sebutkan satu persatu.

Berkomunitas diKompasiana Saya telah banyak mendapatkan pelajaran-pelajaran dari segi apa pun. Semua ada dari A sampa dengan Z, semua komplit menunya. Termasuk menulis, walau artikel ini tidak menarik dan lain-lain.

Semua kalangan apa pun dapat berkompasiana ria dari mulai tokoh publik, kalangan pelajar, para mahasiswa-mahasiswi, guru, dosen, bapak-bapak, emak-emak, perawan, janda, tukang ngamen, tukang kuli, dan para tukang-tukang lainnya termasuk tukang comment dengan nilai dibawah artikel "tidak menarik". 

Mengapa artikel kompasiana Saya dinilai tidak menarik? Anda mungkin bertanya demikian, Saya pun sama. Filosofi yang renyah begini, jika suatu daerah suatu desa tingkat kabupaten ada permainan sepak bola, maka akan ada pertandingan turnamen sepak bola ditingat provinsi tersebut.

Ini biasa kalo didaerah Saya diadakannya menjelang Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT-RI) atau yang kita kenal dengan tujuh belasan. Tentu pemenangnya adalah yang dianggap baik dan yang kalah dianggap kurang baik oleh dewan Juri.

Sekarang lagi musim bersepeda. Jika ada yang hobi sepeda, maka akan ada lomba balap sepeda. Tentu yang menang adalah yang terbaik dan yang kalah yang dianggap kurang baik oleh dewan juri.

Jika ada yang suka baca Alquran dengan suara bagus, maka ada lomba qiroatul Quran atau yang kita kenal dengan Sari Tilawah, Tilawatil Quran. Tentu yang nenang adalah yang dianggap baik dan yang kalah tentu kurang baik oleh dewan juri.

Lagi, Jika ada yang hobi tulis menulis di blog maka ada lomba ngeblog dan yang menang tentu yang terbaik, yang kalah dianggap kurang baik oleh dewan juri.

Jika ada ada Artkel utama tanyang paling atas sebagai Headline selama 24 jam nonstop. Siapa yang menampilkan artikel tersebut sebagai headline?

Jika ada artikel pilihan ditiap topik, yang tayang pada linimasa Kompasiana. Siapa yang telah memilih artikel tersebut sebagai artikel pada tiap topik pilihan?

Begitu jua disetiap akhir artikel yang kita baca ada pilihan tombol yang dapat digunakan untuk menilai diantaranya: Aktual, Bermanfaat, inspiratif, menarik, menghibur, tidak menarik dan unik. 

Rating nilai Kompasiana/www.kompasiana.com/samhudibae
Rating nilai Kompasiana/www.kompasiana.com/samhudibae
Siapakah yang membuat tombol-tombol nilai tersebut?

Semuanya sudah pasti dan pasti adalah Kompasiana sang pemilik platform blog ini. Seperti yang sudah Saya bahas diawal tadi terkait Syarat dan Ketentuan Kompasiana.

Barkanlah rating tombol tidak menarik ini tetap exist agar dapat menjadi kritik bagi kompasianer sendiri. Tak perlu usul ke Kompasiana untuk dihapus sebagaimana pada artikel yang saya baca pada kompasianer lain yang punya opini demikian.

Untuk itu paling tidak agar mendapatkan nilai menarik pada tiap artikel dari sesama kompasianer, tulislah hal yang positif serta bernilai pengetahuan, jika jenuh dalam menulis Kompasianer bisa rehat sejenak untuk nyeduh kopi kemudian ngopilah. Data autosave pada Kompasiana terjeda selama 3 hari, jadi jangan khawatir artikel kehapus.

Skill seseorang ada batasnya jangan paksakan cari ide menulis yang ringan saja selaraskan pikiran, tema, opini, narasi sesuai judul artikel. Kemudian setelah ngopi kompasianer lanjutkan untuk menulis artikel kembali dengan membuka data aurosave tadi. Bagaimana? Seger kan pikirannya? kebuka kan semua idenya?.

Perlu digaris bawahi, Kompasiana tidak mentolelir artikel yang mengandung unsur sara serta artikel yang dianggap sengkarut dalam bahasa blog.

Oleh karena itu mengingat Kompasiana baru saja milad yang ke 12 tahun kompasiana pada beberapa hari yang lalu. Meriahkanlah dengan artikel yang positif.

Sesuai motto Kompasiana yang mendukung ajang silaturahim berplatform blog untuk saling asah, isih asuh terhadap sesama. Jangan terus menerus memperkeruh artikel dengan opini tidak menarik. Itu hak Kompasiana.

Banyak orang-orang hebat di Kompasiana yang semua kalangan pendidikan yang semuanya beretika. Apresiasi serta bantu support Kompasiana agar semakin top marekotop dalam dunia blogging. Itu saja yang dapat saya sampaikan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun