Mohon tunggu...
Samdy Saragih
Samdy Saragih Mohon Tunggu... Freelancer - Pembaca Sejarah

-Menjadi pintar dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, membaca. Kedua, berkumpul bersama orang-orang pintar.- Di Kompasiana ini, saya mendapatkan keduanya!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ingatlah Texas, Anies!

19 Oktober 2021   20:32 Diperbarui: 19 Oktober 2021   22:08 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Gubernur Anies mendeklarasikan nol kematian pasien Covid-19, saya teringat dengan cerita serupa di Texas, Amerika Serikat (AS). Pada 17 Mei 2021, Gubernur Texas Greg Abbott mencuit tentang nol kematian kasus Covid-19 pertama di negara bagian tersebut. Kasus positif harian juga tercatat paling rendah.

Dengan 29 juta penduduk, Texas merupakan negara bagian terbesar kedua di AS setelah California. Proporsional dengan jumlah populasi, begitu pula kasus penularan Covid-19. Jadi, kegembiraan Gubernur Abbott tersebut pantas dirayakan dengan suka cita.

Akan tetapi, kebahagiaan itu buyar akibat 'amukan' varian Delta. Sejak pertengahan Juli 2021, berdasarkan data Worldometers, infeksi di Texas melambung hingga puncaknya pada 9 September dengan 27.949 kasus. Adapun, rekor kematian tercatat pada 23 September ketika nyawa 443 orang melayang.

Varian Delta mungkin dianggap biang keladi dari pembengkakan kasus. Akan tetapi, euforia dan kepercayaan diri berlebihan bisa turut berkontribusi. Pada 2 Maret, Abbott sendiri mencabut kewajiban pengenaan masker di seluruh Texas. Alasannya adalah penurunan kasus itu sendiri maupun tren peningkatan vaksinasi.

Kebijakan Abbott bahkan mengundang kritik dari Presiden Joe Biden. Namun, sistem negara federal yang dianut AS membatasi kewenangan presiden untuk menganulir kebijakan pemerintah negara bagian.

JANGAN TIRU

Selama masa pandemi, Texas dan Jakarta sama-sama pernah mencatat nol kematian. Namun, kita tentu tidak berharap Jakarta mengulangi lonjakan kasus serupa Texas.

Para pejabat tinggi semisal Menko Luhut sudah mewanti-wanti potensi gelombang ketiga pandemi Covid-19. Terlebih, dua bulan ke depan kita berjumpa kembali dengan musim liburan Natal dan Tahun Baru. Relaksasi kegiatan sosial dan ekonomi pun telah terekam di banyak tempat.

Meski potensi gelombang ketiga itu ada, paling tidak terdapat satu keunggulan Jakarta dari Texas. Menukil data Kementerian Kesehatan, tingkat vaksinasi dosis pertama Jakarta per 9 Oktober sudah 130% dari jumlah penduduk. Memang persentase itu bukan bermakna seluruh warga DKI telah disuntik. Pasalnya, warga bukan ber-KTP Jakarta pun dibolehkan ikut vaksinasi.

Dalam hal rasio vaksinasi, prestasi Jakarta melampaui Texas. Dikutip dari USA Facts, baru 17,54 juta orang di Texas yang telah divaksin atau 60% dari total populasi. Sebagai komparasi, California sudah menyuntik 73% warganya.

Pembeda Jakarta lainnya adalah protokol kesehatan masih bersifat wajib. Relaksasi kegiatan memang diterapkan, tetapi mandatori pemakaian masker, mencuci tangan, menjaga jarak, masih berjalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun