Harapan akhirnya tinggallah mimpi. Kemarin malam, lagi enak-enak nonton perdebatan Indonesia Lawyers Club, muncullah running text bahwa Everton ikut-ikutan mundur dari Java Cup. Hancur sudah turnamen yang dicuap-cuapkan sejak lama ini!
Kegagalan menyelenggaran turnamen menjadi aib bagi PSSI dan orang-orangnya. Turnamen ini jelas-jelas melibatkan orang "lingkaran inti" kekuasaan PSSI. Dialah Sihar Sitorus, anggota Komite Eksekutif sekaligus ketua Komite Kompetisi. Kalau penyelenggara IPL amburadul, dialah yang paling bertanggung jawab. Paling tidak LPIS bertanggung jawab langsung kepadanya.
Dua cacat di Surabaya dan Jakarta ini kembali membuat orang ragu akan kemampuan PSSI, khususnya EO-nya, dalam menyiapkan dan menyelengagarakan pertandingan atau turnamen. Nama baik bangsa Indonesia juga tercoreng di luar negeri sana.
Memang benarlah kata pepatah bahwa pengalaman itu adalah guru terbaik.
Meski begitu saya melihat ada satu kelebihan LPIS yang tidak dimiliki pesaingnya, PT LI. Kalau PT LI dengan kegagalannya bertahun-tahun mengurus liga masih ngotot tahun depan tetap menjadi operator liga. Sedangkan LPIS sadar tak mampu menjadi operator liga, karena itu musim depan operator akan diserahkan kepada orang asing.
Tapi ini masih sebatas cuap-cuap, yang bukan tak mungkin nasibnya akan sama seperti nasib Java Cup: Batal!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H