Mohon tunggu...
Samdy Saragih
Samdy Saragih Mohon Tunggu... Freelancer - Pembaca Sejarah

-Menjadi pintar dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, membaca. Kedua, berkumpul bersama orang-orang pintar.- Di Kompasiana ini, saya mendapatkan keduanya!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Komuniskah Korut?

12 Oktober 2010   03:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:30 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kim Il Sung, sang presiden abadi yang diberkahi umur panjang menyaksikan dua negara saudara mereka tidak mengakhiri dialektika sejarah dengan kemenangan komunisme. Tapi ada dialektika lagi sehingga komunisme justru kalah dan di dua negara tersebut yang mana menegaskan kebanaran Dialektika Hegel  - yang dijadikan dasar oleh Marx.  Sintesis bukanlah akhir dari tesis dan antitesis. Tapi muncul anti-sintesis yang terus berdialektika hingga berujung pada apa yang dinamakan Roh Absolut.

Sayang, ideolog komunis di Korut hanya memaksakan  dialektika tahap pertama saja. Dengan dinasti mereka pikir selesai semua. Komunis menang, kapitalis KO. Itupun komunisme yang bukan asli lagi, melainkan feodalisme gaya baru. Marx mungkin geleng-geleng kepala kalau dia hidup di zaman ini. Teorinya dipakai sampai kedikatatoran komunis saja, tidak masyarakat yang tanpa eksploitasi. Temasuk eksploitasi kekuasaan di tangan segelintir orang dari dinasti Kim...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun