Kim Il Sung, sang presiden abadi yang diberkahi umur panjang menyaksikan dua negara saudara mereka tidak mengakhiri dialektika sejarah dengan kemenangan komunisme. Tapi ada dialektika lagi sehingga komunisme justru kalah dan di dua negara tersebut yang mana menegaskan kebanaran Dialektika Hegel  - yang dijadikan dasar oleh Marx.  Sintesis bukanlah akhir dari tesis dan antitesis. Tapi muncul anti-sintesis yang terus berdialektika hingga berujung pada apa yang dinamakan Roh Absolut.
Sayang, ideolog komunis di Korut hanya memaksakan  dialektika tahap pertama saja. Dengan dinasti mereka pikir selesai semua. Komunis menang, kapitalis KO. Itupun komunisme yang bukan asli lagi, melainkan feodalisme gaya baru. Marx mungkin geleng-geleng kepala kalau dia hidup di zaman ini. Teorinya dipakai sampai kedikatatoran komunis saja, tidak masyarakat yang tanpa eksploitasi. Temasuk eksploitasi kekuasaan di tangan segelintir orang dari dinasti Kim...