Mohon tunggu...
Sela setia
Sela setia Mohon Tunggu... Petani - Gadis Pemalu

menulislah, apapun! suatu saat pasti berguna -PAT

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rame-rame (Mantan) Kader PKS Masuk Barisan Banteng di Depok, Taktik Alternatif?

30 Juni 2020   17:04 Diperbarui: 30 Juni 2020   23:18 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: jurnalpublik.com

Setelah itu, dia pun berkarier sebagaimana senior-seniornya, yakni menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PKS.

Dari jejak kariernya itu, Rama Pratama bisa dikatakan sebagai kader Ikhwanul Muslimin tulen. Dia pengusung ideologi Islam-Politik yang selaras dengan visi PKS untuk mewujudkan masyarakat berdasarkan satu agama (baca: negara Islam).

Nah, kenapa tiba-tiba dia sekarang masuk ke PDI Perjuangan yang nasionalis? Apakah ini tidak aneh?

Kemungkinan besar pasti ada agenda besar tersembunyi (hidden agenda), entah dari Rama Pratama atau PKS.

Karena menariknya, selain Rama, kader-kader ideologis PKS juga mencoba ganti baju. Diantara itu adalah Bayu Adi Permana.

Bayu merupakan mantan kader PKS yang ikut ke barisan Anis Matta dan Fahri Hamzah. Meski tidak berpartai di PKS, tapi secara ideologis dirinya masih bagian dari Ikhwanul Muslimin yang mencoba mewujudkan tatanan masyarakat berdasarkan satu agama tertentu (baca: negara Islam).

Kini dirinya dibungkus dengan branding milenial dan mencoba mendaftar lewat DPC PDI Perjuangan Depok. Meski kansnya tak sekuat Rama, tapi keduanya adalah kader IM yang mencoba masuk ke barisan banteng.

Dari rentetan fakta tersebut, bisa dilihat ada semacam pola kader atau mantan kader PKS yang beralih partai ke PDI Perjuangan. Tapi masuknya mereka itu hanya sekadar menjelang Pilkada saja.

Sehingga bisa disimpulkan kalau kader-kader ideologis IM ini berganti baju untuk memenangkan kontestasi politik di Depok. Tujuannya menguasai kekuasaan di Depok, tidak lain dan tidak bukan.

Menariknya, hal itu ternyata seiring dengan meredupaya posisi politik Mohammad Idris (Walikota Depok), dan kemungkinan akan ditinggalkan oleh PKS. 

Jadi apakah ini adalah taktik alternatif kader-kader PKS untuk tetap menguasai politik di Depok dengan menggunakan kendaraan lain?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun