Mohon tunggu...
samber
samber Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tanda-tanda Kemenangan Berpihak Pada JK-WIN

31 Mei 2009   10:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:06 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemilihan pilpres berlangsung kembali di negeri ini, kali ini ada 3 kandidat yaitu Mega-Pro, SBY-BUDI dan JK-WIN. Dilihat dari berlangsungnya 3 tahun berturut-turut pemilu dari masa reformasi. Kemenangan dari 2 kandidat akan mungkin terjadi kemenganan pada JK-WIN:

Yang Pertama:

1. Pada tahun 1 (1999-2004) Pada pemilu pertama setelah rezim orde baru mendapatkan Suara begitu melonjak walau partai baru karena dapat empati dari masyarakat terhadap masa rezim orde baru yang tidak berpihak pada Megawati, sehingga Kemenagan ada ditangan PDI-P pada saat itu yang seharusnya menjadi presiden adalah Megawati Soekarno putri, Namun karena ada unsur politik hanya mendapatkan kursi walau sebagai wakil presiden namun tetap jadi presiden walau tidak lama.

2. Pada tahun 2 (2004 - 2009) Kemenagan SBY-JK. SBY dengan begitu dapat empati dari masyarakat yang sangat tinggi karena mengudurkan diri dari Kabinet Gotong-Royong akibat merasa tidak diperhatikan dirinya sebagai MENKOPOLKAM pada masa itu dan membentuk partai sendiri yang telah direncanakan sebelumnya untuk maju ke kursi presiden dan mendapatkan suara terbanyak dari saingannya.

3. Pada tahun 3 (2009-2014) Kemenangan JK-WIN bisa akan terjadi? kenapa? dikarenakan SBY yang tidak begitu adil terhadap JK sebagai wakil presiden. Sehingga dengan slogan "Lebih cepat lebih baik" akan menuntun JK-WIN mampu ke kursi kepresidenan.

Yang Kedua:

Pada waktu pengundian nomor urut capres, JK-WIN mendapatkan nomor urut 3 walaupun melakukan undian pertama. Itu merupakan tanda-tanda pendukung diatas untuk kemenangan JK-WIN duduki kursi CAPRES 2009-2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun