Mohon tunggu...
Muhammad Hisyam R
Muhammad Hisyam R Mohon Tunggu... Penegak Hukum - samarfin_0520

Ruang kebebasan!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perkaderan Hari Ini

8 Juli 2020   23:27 Diperbarui: 9 Juli 2020   00:19 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perkaderan tiada lain adalah suatu proses pembentukan karakter seseorang agar sepaham atau selaras dengan suatu organisasi, menumbuhkan aspek-aspek seseorang menuju kearah yang bijak dan penanaman nilai-nilai kebajikan serta kemanusiaan yang ideal.

Dalam pemaknaan perkaderan seringkali terjadi kesalahpahaman  sehingga mengakibatkan seseorang menjadi buruk ketika mendengar kata perkaderan. 

Maka, stigma-stigma inilah yang harus diluruskan, karena pengertian perkaderan seharusnya menjadi kompleksitas dengan menyesuaikan zaman, nilai lain dari perkaderan yaitu menyesuaikan dengan lingkungan.

Pada dewasanya perkaderan di IPM  dengan segala dinamika dan perkembangannya telah mengalami  perubahan-perubahan untuk menyesuaikan dan menjawab kegelisahan yang ada dilingkungan pelajar. 

Tak heran, apabila banyak para tokoh yang lahir dari IPM. Mereka (tokoh) dibentuk, dibentuk, lalu terbentuk. Proses-proses ini lah yang berangkat dari perkaderan yang relevan sesuai lingkungan dan mampu menjawab segala kegelisahan.

Melihat perkaderan hari ini dengan dilanda nya wabah Covid-19 mengganggu proses nya perkaderan secara luring. Namun, disatu sisi lain para pelajar dituntut untuk terbiasa dengan daring. Lalu yang menjadi pertanyaanya apakah perkaderan secara formal dan informal dapat berjalan?

Let's see....

Berangkat dari kegelisahan Pelajar ketika dituntut secara daring untuk melakukan kegiatan IPM, terkhusus melakukan perkaderan baik secara formal ataupun informal. Akan tetapi, ada problemantika yang subtansial yaitu ada beberapa pelajar yang tidak mampu untuk mengakses internet. Hal ini kemudian menjadi sesuatu yang dilematis bagi perkaderan. Disatu sisi lain perkaderan tidak boleh padam karena akan berdampak terhadap kaderisasi, namun disatu sisi lain banyak hambatan seperti kuota, jaringan, dan akses lainnya yang membuat tidak efektif.

Terlepas dari kegelisahan, perkaderan secara daring ini jika dihitung secara ekonomi justru lebih hemat, serta mampu menjangkau jaringan secara luas dan mudah. Contohnya seperti banyak seminar-seminar, diskusi, perkaderan diluar daerah mampu diakses dengan mudah, murah, dan efektif secara waktu.

Kedua variabel itu sebetulnya yang menjadi pertimbangan dalam melakukan perkaderan baik secara formal ataupun informal.

Sebetulnya, bukan perkara yang sederhana untuk menentukan sikap apakah perkaderan harus dihentikan dulu termasuk kegiatan ipm yang lainnya atau dilanjut dengan secara daring. Maka pada saat-saat seperti ini harus melakukan analisis-analisis yang tajam untuk mengukur kemungkinan-kemungkinan dan memberikan solusi yang jitu.

Lalu, langkah awal nya gimana? Untuk langkah awal kita harus mengetahui terlebih dahulu seberapa besar masalah ini dan seberapa besar dilematis ini. Sebelum berangkat lebih jauh, kita harus terlebih mengerti dan mengetahui situasi lingkungan dan Pelajar.

Banyak pimpinan-pimpinan yang kebingungan dalam menentukan sikap sehingga tidak berjalan atau efektif dalam melakukan kegiatan atau perkaderan. Hari ini para pelajar diselimuti dengan ketakutan untuk melangkah dan diselimuti dengan kegelisahan-kegelisahan yang merasuki semangatnya.

Maka dari itu, berangkat dari analisis-analisis dan pertimbangan, solusi dari saya untuk perkaderan hari ini yaitu dengan menyesuaikan dengan daerah masing-masing baik itu akan dilakukan secara daring atau luring. dan solusi ini pun harus di desain secara matang baik konsep, ataupun teknis.

Salam,
Indonesia, 8 juli 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun