Mohon tunggu...
Samara Nur Afiah
Samara Nur Afiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Sebagai mahasiswa aktif semester 4, saya memiliki kegemaran besar dalam menulis dan minat yang mendalam terhadap dunia jurnalistik. Kecintaan saya terhadap bercerita dan menggali kebenaran mendorong saya untuk menjelajahi berbagai bentuk media, selalu bersemangat untuk belajar dan mengasah kemampuan. Baik melalui tulisan kreatif, pelaporan berita, maupun analisis peristiwa terkini, saya berusaha memberikan dampak berarti melalui kata-kata saya.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Milenial dan Fenomena WFH (Digital NOMAD)

2 Juli 2024   22:28 Diperbarui: 2 Juli 2024   22:37 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kamu merasa seakan-akan dunia kerja semakin berubah? 

Generasi milenial, yang terbiasa dengan teknologi dan konektivitas digital, semakin memilih untuk bekerja dari rumah atau dikenal dengan istilah Digital Nomad. Ini bukan sekadar tren, melainkan refleksi dari perubahan gaya hidup dan kebutuhan akan fleksibilitas di era modern.

Bekerja dari rumah atau WFH (Work From Home) tidak lagi hanya sebuah alternatif, melainkan pilihan yang semakin populer di kalangan generasi milenial. Dukungan teknologi yang memadai memungkinkan mereka untuk menjalankan pekerjaan dari mana saja, tanpa harus terikat pada kantor fisik. Namun, di balik kemudahan ini, terdapat tantangan dan pertimbangan yang perlu dipertimbangkan dengan serius.


Peningkatan jumlah pekerja yang memilih bekerja dari rumah ini meningkat setelah pandemi COVID-19. Banyak perusahaan besar yang mengadopsi kebijakan kerja jarak jauh secara permanen untuk menarik dan mempertahankan talenta, sambil memberikan fleksibilitas yang dibutuhkan bagi karyawan.

Contohnya perusahaan teknologi ternama seperti Gojek dan Tokopedia telah mengimplementasikan model kerja hybrid yang memungkinkan karyawan untuk bekerja dari rumah sebagian waktu. Hal ini memungkinkan generasi milenial untuk mengatur waktu kerja mereka secara lebih mandiri, mengurangi waktu yang dihabiskan dalam perjalanan, dan meningkatkan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional.


Generasi milenial juga cenderung lebih tertarik pada pekerjaan yang menawarkan kesempatan untuk belajar dan berkembang. Model kerja digital nomad memberikan mereka peluang untuk mengeksplorasi berbagai bidang dan keterampilan baru tanpa harus terikat pada satu perusahaan atau lokasi. 

Misalnya, seorang digital nomad bisa mengambil proyek freelance dalam bidang desain grafis, menulis, atau pengembangan web sambil tetap bisa menjelajahi tempat-tempat baru. Fleksibilitas ini memungkinkan mereka untuk terus meningkatkan diri dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar kerja.


Selain itu, fenomena WFH dan digital nomad telah mempengaruhi cara perusahaan memandang produktivitas dan efisiensi kerja. Banyak perusahaan yang mulai menilai kinerja karyawan berdasarkan hasil dan pencapaian, bukan lagi jumlah jam yang dihabiskan di kantor. Ini mendorong budaya kerja yang lebih fokus pada tujuan dan hasil, serta memberikan kepercayaan lebih besar kepada karyawan untuk mengatur waktu dan cara kerja mereka sendiri. 

Dengan demikian, generasi milenial mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam mencapai target dengan cara yang lebih kreatif dan mandiri.


Namun demikian, ada juga dampak negatif yang perlu diwaspadai, seperti perasaan kesepian atau kurangnya interaksi sosial yang dapat memengaruhi kesejahteraan mental. Oleh karena itu, penting bagi generasi milenial yang memilih menjadi Digital Nomad untuk tetap memperhatikan keseimbangan antara produktivitas kerja dan kesejahteraan pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun