Mohon tunggu...
Saman Sinaga
Saman Sinaga Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

autis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lelaki, Angin, Pohon, dan Jalan

12 April 2012   13:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:42 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Dan aku rasa, semua orang di kota ini akan segera mendengar kelakukan mu yang buruk ini.” Lanjut si jalan. Mendengar penjelasan si jalan. si lelaki segera marah kepada si angin.


Lalu berkatalah jalan kepada si lelaki itu “apabila kau memberitahukan rahasia mu kepada angin, jangan salahkan angin apabila nanti rahasiamu terdengar oleh pohon-pohon.” kata jalan.

“Walaupun angin sepoi begitu lembut dan tenang, ingatlah bahwa angin selalu berhembus ke segala penjuru. Angin tak bisa berbohong. Kau sendiri yang memberitahukan rahasiamu lelaki.” lanjut si jalan. Mendengar itu sedihlah si lelaki.


Lelaki berjalan murung dan sedih sebab dia tak tahu apakah dia bisa bertemu kembali dengan gadis penjual es krim itu. Setidaknya hanya untuk meminta maaf. Ya.. meminta maaf.


*sebuah arti bila sudah mengerti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun