Berbicara poligami selalu menuai pro dan kontra. Memang, dalam Islam, poligami adalah hal yang boleh selama pelakunya benar-benar mampu berbuat adil terhadap istri-istrinya. Berbicara adil, tentu bukan hal mudah, bahkan teramat sulit bagi manusia biasa untuk berlaku adil, terlebih jika menyangkut nafkah batin. Dalam novel ini, disinggung dampak buruk suami yang memiliki banyak istri dan anak.
      "...jika seorang kepala keluarga memiliki banyak istri dan banyak anak, saat dia meninggal, anak-anaknya tersebut berebut kekuasaan," (hal 231).
Dari sekian banyak pesan moral tersebut, ada sebuah pesan penting yang menjadi inti novel ini, yakni ke mana langkah kaki kita akan dibawa pergi? Dalam novel Pulang, dikisahkan Bujang memilih jalan pulang ke kampung halamannya, menziarahi makam kedua orangtuanya, dan berdamai dengan masa lalunya yang menyakitkan.Â
Kini, dalam novel Pergi, ketika ia kembali bergabung dengan Keluarga Tong, ada sederet pertanyaan penting dari Tuanku Imam yang harus segera dijawab oleh Bujang; kamu akan pergi ke mana, Nak? Bersama siapa? Dan ke mana tujuannya? Apa sebenarnya tujuan hidup kita?
Mampukah Bujang menjawab dan melaksanakan pesan Tuanku Imam, sosok yang dulu pernah mendapat wasiat dari almarhum ayah Bujang agar mengawasinya dari jauh? Jawabannya dapat ditemukan dalam novel menarik ini.Â
***
Judul Buku    : Pergi
Penulis       : Tere Liye
Co-author    : Sarippudin
Penerbit      : Republika
Cetakan       : I, April 2018