Mohon tunggu...
Sule Maarif
Sule Maarif Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bobotoh penggemar Man United

https://twitter.com/Sule35Arif?s=08

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ajax, Calon Penguasa Eropa

1 Mei 2019   09:09 Diperbarui: 1 Mei 2019   11:09 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Donny van de Beek berhasil mencetak gol kemenangan Ajax atas Tottenham rabu (1/5) dini hari tadi . | Kompas.com

Dengan materi pemain yang tidak wah untuk ukuran Eropa berhasil memainkan sepakbola menghibur, menyerang dan menang. Di saat klub-klub lain lebih bersikap lebih pragmatis, ada sosok lain selain Pep Guardiola yang memainkan sepakbola menyerang dengan gaya yang seperti didemonstrasikannya bersama Barcelona, Bayern dan City. Erik ten Hag berhasil menerapkan filosofi total football dengan sempurna. Dan hebatnya dilakukan bukan bersama klub besar Eropa saat ini. Ini pelajaran bagi klub lain, mengumpulkan pemain bintang tidak berarti apa-apa tanpa pelatih yang tepat.

Eric ten Hag meracik Ajax bermain secara terbuka untuk menguasai aliran bola selama mungkin agar celah pertahanan lawan terbuka sehingga bisa terus-menerus menyerang. Semua itu didukung dengan pergerakan dan pergeseran posisi yang berkelanjutan.

Ketika kehilangan bola, pemain terdekat akan melakukan tekanan ke lawan yang mengusainya dan diikuti rekan-rekan setim untuk mempersempit ruang permainan.

Dusan Tadic, rekrutan baru dari Southampton menjadi kunci permainan Ajax musim ini. Kejeniusannya mampu dimaksimalkan ten Hag.

Agresivitas permainan Ajax dipraktekkan oleh semua pemain, mulai dari bek yang biasanya oleh Nicolas Tagliafico dan Joel Veltman, menekan jauh ke depan dan membantu penyerangan. Sedangkan pemain sayap David Neres dan  Hakim Ziyech juga andal membikin terobosan-terobosan dari tengah. Adapun Dusan Tadic, yang tampil bagus lagi setelah meninggalkan  Southampton musim panas lalu, berperan sebagai false nine dalam trio penyerang.

Sedangkan tempo permainan dikendalikan oleh duet Lass Schone dan Frenkie De Jong. Duet yang mengingatkan pada Xavi dan Andres Iniesta di Barcelona.

Eric ten Hag berhasil menerapkan permainan menyerang yang terstruktur dan efektif. Bukan hal yang mustahil jika musim ini Ajax Amsterdam mampu menjuarai Liga Champions yang finalnya akan dihelat di Santiago Bernabeu Madrid.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun