Fitnah bukan sembarang fitnah. Selain untuk melemahkan Jokowi-Maruf juga untuk mendoktrin secara terbuka pendukung Prabowo-Sandi. Justru semakin terbukti hoax malah semakin militan pendukung Prabowo-Sandi.
Para relawan Prabowo-Sandi di akar rumput yang begitu ngotot sudah dicuci otaknya. Mereka tidak punya rasa takut. Andai mereka dipenjara pun mereka pasti akan dibebaskan Prabowo-Sandi setelah dilantik. Jadi siapa takut?
Ingat janji terbuka Prabowo kepada Habib Rizieq Shihab. Prabowo sendiri yang akan menjemput pulang Habib Rizieq. Begitu pun semua orang yang dipenjara rejim sekarang akan dibebaskan juga. Jadi mereka harus mati-matian memenangkan Prabowo-Sandi meski dengan semburan dusta sekali pun.
Subuh Akbar Indonesia bisa jadi strategi pamungkas yang menjadi kunci pemenangan Prabowo-Sandi. Menguasai mesjid/mushola dan pengajian.
Saat ini kegiatan seperti itu sudah rutin dilakukan.
Acara munajat 212 di monas tempo hari adalah pemanasan. Dengan Subuh Akbar Indonesia,jadi gerakan kampanye terselubung yang akan mencapai puncaknya nanti pas subuh tanggal 17 April. Kampanye jangan pilih Jokowi akan mencapai klimaks. Memilih Prabowo-Sandi sama dengan memilih surga. Kenapa sampai segitunya?
Pilpres 2019 adalah penentuan hidup dan mati bagi PKS, FPI dan HTI. Jika Prabowo-Sandi kalah maka seperti kiamat bagi mereka. Modal Prabowo sebenarnya cuma menunggangi mereka. Tidak perlu lah serius kampanye apa lagi keluar duit banyak.
Kelompok pro-khilafah ini ditunggangi Prabowo. Dan sebaliknya juga mereka menjadikan Prabowo sebagai inang. Kelompok pro-khilafah ini akan menunggangi balik Prabowo. Prabowo-Sandi adalah dua figur yang lemah manajemen, tidak tegas, ambisius dan mudah disetir.
Jadi ini apa artinya? Artinya pilpres ini bukan sekedar Jokowi vs Prabowo. Tapi juga NKRI vs pro-khilafah.
Demi nasib terakhirnya, PKS, HTI, FPI bergerak sangat ngotot. Pilpres 2019 jatuh pada hari rabu. Maka selasa malam 16 April jamaah diminta berkumpul dengan kamuflase tipuan bernama tabligh akbar. Dengan kedok mendoakan pemilu yang bersih. Gerakan Subuh Akbar besar-besaran 16 april akan berlangsung di seluruh mesjid/mushola yang dikuasai oleh PKS, HTI, FPI, Ikhwanul Muslimin dan Wahabi.
Menurut data Kemenag ada sekitar 800-ribuan mesjid dan mushola di seluruh Indonesia. Coba bayangkan andai 50% diantaranya melakukan tabligh akbar ini? Puisi ala Neno Warisman dan adu domba ala pilkada DKI akan terulang.
Lalu apa yang harus dilakukan Jokowi-Maruf dan TKN?
Saya sendiri bingung menjawabnya. Bagaimana cara menghadapinya. Tapi saya yakin mereka, TKN, lebih tahu.