Pada hari Senin lalu, aku berkuliah dengan karibku Alshava Nurhaliza A. Saat kami sedang membahas mengenai film, komik dan cerpen, ia menceritakan film "Hafalan Sholat Delisa". Karena cerita ini sangat menarik buatku dan membuatku tersentuh, aku ingin kalian (para pembaca) mengetahui alur cerita film ini. Menurut Alshava, alur cerita film ini sebagai berikut.
Dikisahkan ada seorang gadis kecil berusia 6 tahun, dia adalah anak bungsu di dalam keluarganya, ia bernama Delisa. Lisa memiliki 3 saudara yaitu Fatimah, Zahra, dan Aisyah. Delisa tinggal di Aceh, ia tinggal tanpa seorang ayah, ia hanya memiliki ibu tunggal.
Suatu ketika di sekolahanya ada tugas menghafal bacaan sholat, lalu Delisa pun menghafal bacaan sholatnya. Ibu Delisa berjanji kalau Delisa lulus tes bacaan sholatnya, ia akan diberi kalung. Delisa pun terus mengafal bacaan sholatnya.
Saat sudah waktunya untuk menghafal, pada tanggal 26 Desember 2004 Delisa langsung menyetorkan hafalanya kepada gurunya. Delisa hafalan di depan guru, orang tua yang mendampingi anaknya masing-masing, dan orang sekitarnya yang menyaksikannya. Tiba-tiba keadaan berubah menjadi gaduh, ternyata ada teriakan getaran bumi (gempa).
Karena sekolah Delisa dekat laut, terjadinya gempa tersebut membuat laut di dekat sekolah Delisa menjadi surut, lalu ombak dari air laut tersebut naik menuju daratan, tetapi Delisa tetap khusyuk membaca bacaan sholatnya, dia tidak mementingkan suara gemuruh yang ada di sekitarnya.
Setelah itu, bangunan yang ada di sekitarnya hancur, barang-barang berhamburan karena terseret air. Tiba-tiba sesudah terjadi tsunami tersebut, Delisa terjebak di dalam bebatuan yang membuat kakinya itu patah karena terjepit bebatuan, dia terjebak selama sekitar 5-6 hari.
Beruntungnya Delisa ditemukan oleh prajurit bule yang bernama Smith, melihat Delisa tertimpa bebatuan, si Smith ini bergegas membantu Delisa, karena terlihat di sana banyak korban jiwa yang berguguran.
Setelah kejadian itu, kaki Delisa diamputasi, lalu Delisa murung, ia menatap kehidupan tanpa umi dan kakanya.
“Jadi delisa bukan gapunya ayah, cuman ayahnya pergi”
Lalu Delisa belajar dari sebelum-sebelumnya, dia hidup bersama ayahnya dengan rasa ikhlas, karena dulunya Delisa sering marah-marah terhadap ayahnya.
Ya! Gitu deh alur film "Hafalan Sholat Delisa" menurut temenku, Alshava Nurhaliza A. semoga dapat diambil hikmahnya dan dapat menghibur kalian (para pembaca), ya! See you di blog aku selanjutnya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H