Mohon tunggu...
Salza Kumala Sari
Salza Kumala Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Namaku Salza Kumala Sari, yang lahir di Kabupaten Wonogiri. Menjadi gadis Jawa adalah suatu kebanggaan bagiku, karena kekayaan alam dan budaya. Ibuku berasal dari keluarga petani desa yang masih memegang teguh tradisi leluhur dalam pertaniannya, lalu ayahku berasal dari keluarga yang bernuansa Islam. Dengan latar keluargaku yang demikian membuatku tumbuh menjadi gadis yang melestarikan budaya dengan menari dan menyanyi langgam Jawa. Aku sudah menjadi seorang penari sejak 2012, saat aku menduduki bangku kelas 2 SD. Aku memutuskan untuk meneruskan pendidikanku ke jenjang S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di program studi Perbankan Syariah dan sekarang berada pada semester 2. Aku memilih program studi ini karena gemar dengan bidang keuangan dan perbankan serta ingin tetap mempelajari ilmu agama. Aku dengan senang hati akan menjawab pertanyaan para pembaca mengenai ilmu ekonomi untuk keuangan dan perbankan melalui DM Instagram di akun @zaa_kalala. Aku juga akan dengan senang hati membagi pengalaman perkuliahanku, keseharianku, dan mengenai yang kuketahui tentang seni tari melalui blog. Aku juga tidak akan lupa untuk membagi apa yang aku ketahui mengenai ilmu ekonomi dan seni tari melalui blog ini. Salam kenal dan jangan lupa berteman di Instagram, ya!

Selanjutnya

Tutup

Film

Alur Film Hafalan Sholat Delisa

12 Maret 2023   17:20 Diperbarui: 12 Maret 2023   17:18 953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Pada hari Senin lalu, aku berkuliah dengan karibku Alshava Nurhaliza A. Saat kami sedang membahas mengenai film, komik dan cerpen, ia menceritakan film "Hafalan Sholat Delisa". Karena cerita ini sangat menarik buatku dan membuatku tersentuh, aku ingin kalian (para pembaca) mengetahui alur cerita film ini. Menurut Alshava, alur cerita film ini sebagai berikut.

Dikisahkan ada seorang gadis kecil berusia 6 tahun, dia adalah anak bungsu di dalam keluarganya, ia bernama Delisa. Lisa memiliki 3 saudara yaitu Fatimah, Zahra, dan Aisyah. Delisa tinggal di Aceh, ia tinggal tanpa seorang ayah, ia hanya memiliki ibu tunggal.

Suatu ketika di sekolahanya ada tugas menghafal bacaan sholat, lalu Delisa pun menghafal bacaan sholatnya. Ibu Delisa berjanji kalau Delisa lulus tes bacaan sholatnya, ia akan diberi kalung. Delisa pun terus mengafal bacaan sholatnya.

Saat sudah waktunya untuk menghafal, pada tanggal 26 Desember 2004 Delisa langsung menyetorkan hafalanya kepada gurunya. Delisa hafalan di depan guru, orang tua yang mendampingi anaknya masing-masing, dan orang sekitarnya yang menyaksikannya. Tiba-tiba keadaan berubah menjadi gaduh, ternyata ada teriakan getaran bumi (gempa).

Karena sekolah Delisa dekat laut, terjadinya gempa tersebut membuat laut di dekat sekolah Delisa menjadi surut, lalu ombak dari air laut tersebut naik menuju daratan, tetapi Delisa tetap khusyuk membaca bacaan sholatnya, dia tidak mementingkan suara gemuruh yang ada di sekitarnya.

Setelah itu, bangunan yang ada di sekitarnya hancur, barang-barang berhamburan karena terseret air. Tiba-tiba sesudah terjadi tsunami tersebut, Delisa terjebak di dalam bebatuan yang membuat kakinya itu patah karena terjepit bebatuan, dia terjebak selama sekitar 5-6 hari.

Beruntungnya Delisa ditemukan oleh prajurit bule yang bernama Smith, melihat Delisa tertimpa bebatuan, si Smith ini bergegas membantu Delisa, karena terlihat di sana banyak korban jiwa yang berguguran.

Setelah kejadian itu, kaki Delisa diamputasi, lalu Delisa murung, ia menatap kehidupan tanpa umi dan kakanya.

“Jadi delisa bukan gapunya ayah, cuman ayahnya pergi”

Lalu Delisa belajar dari sebelum-sebelumnya, dia hidup bersama ayahnya dengan rasa ikhlas, karena dulunya Delisa sering marah-marah terhadap ayahnya.

Ya! Gitu deh alur film "Hafalan Sholat Delisa" menurut temenku, Alshava Nurhaliza A. semoga dapat diambil hikmahnya dan dapat menghibur kalian (para pembaca), ya! See you di blog aku selanjutnya!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun