Mohon tunggu...
Salzabilla Ghinaa A
Salzabilla Ghinaa A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Memori Kolektif Isu Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya Melalui Peristiwa 65 di Jakarta

1 Juni 2023   10:40 Diperbarui: 1 Juni 2023   10:40 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melalui sudut pandang dari Negara Indonesia, dengan membicarakan tentang ingatan kolektif maka akan tersirat dalam ingatan mengenai ragam dalam peristiwa penting yang dapat melakukan pembentukan untuk identitas dalama bangsa Indonesia. Yang dimana salah satunya ialah mengenai peritiwa tahun 65 dimana dimulai dari adanya penculikan pada ketujuh para perwira dalam TNI AD yang ada di Jakarta kemudian berakhir pada pembunuhan masal yang dialami oleh anggota-anggota yang tergabung dalam PKI dan juga organisasi-organaisasi yang berikatan dengan dalam institusi perwira TNI AD di masa itu.  

Dalam masa kini kita juga mengetahui bahwa dengan adanya kebijakan dalam politik baik ekonomi serta budaya dan juga pendidikan dengan pertahanan yang ada di Indonesia telah mengalami perubahan yang drastis sejak masa itu. Adanya kebencian serta denda, yang mengakibatkan konflik lahir melalui peristiwa pada tahun 1965 yang sampai saat ini belum terselesaikan. Hal ini akan menjadi sumber untuk perpecahan di masa depan tentunya. Dalam menjalani maklumat sebagai suatu bangsa, Indonesia tidak mempunyai kesempatan dalam memahami serta belajatr sepenuhnya mengenai apa yang telah terjadi sebenarnya.
Dari sinilah terbentuk definisi mengenai pentingnya berbicara mengenai ingatan dalam kolektif pada konteks yang adaa di indoneesia. Ingatn dalam kolektif terlihat menjadi sebuah pergerakan atmosfer dalam sosial yang ada pada ruang lingkup masyarakat sebagai identitas personal masyarakat di dalamnya. . Sejarah telah melihat bahwa masa lalu adalah rangkaian untuk peristiwa yang mempunyai awal, bagian tengah dan penutup (Wattimena, 2016).

Referensi:
Wattimena, R. A. (2016). Mengurai ingatan kolektif bersama maurice halbwachs, jan assmann dan aleida assmann Dalam Konteks Peristiwa 65 di Indonesia. Studia Philosophica et Theologica, 16(2). Retrieved from https://ejournal.stftws.ac.id/index.php/spet/article/download/41/36

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun