Mohon tunggu...
Salwa Armeyvina
Salwa Armeyvina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ancaman atau Peluang: Perkembangan Teknologi Bagi Kesehatan Mental

9 Januari 2024   16:41 Diperbarui: 9 Januari 2024   17:34 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teknologi, satu kata yang sangat berperan penuh dalam perkembangan kehidupan manusia saat ini. Di era seperti saat ini mungkin hampir sebagian penduduk diseluruh dunia termasuk di Indonesia sendiri pun sudah menikmati kemajuan teknologi.

Berbicara tentang teknologi tidak akan terpisahkan dengan internet dan Gadget yang merupakan hasil dari teknologi itu sendiri. Teknologi dan kemajuannya yang pesat sangatlah membantu kehidupan manusia, bahkan dengan kemajuan teknologi yang ada bisa menciptakan peluang untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah tanpa harus meninggalkan rumah sekalipun.

Perkembangan teknologi dalam beberapa dekade terakhir telah membawa dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk kesehatan mental. Sementara teknologi memberikan peluang untuk peningkatan kesejahteraan mental, ia juga dapat menjadi ancaman jika tidak dikelola dengan bijak.

Peluang:
1. Akses Informasi dan Dukungan:
Perkembangan teknologi informasi telah membuka akses yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap informasi kesehatan mental. Melalui situs web, forum, dan platform media sosial, individu dapat mencari informasi, memahami pengalaman orang lain, dan meraih dukungan dari komunitas daring. Hal ini memberikan kesempatan bagi mereka yang mungkin terpencil atau merasa terisolasi untuk merasa terhubung.

2. Aplikasi Kesehatan Mental:
Inovasi dalam pengembangan aplikasi kesehatan mental memberikan opsi yang semakin beragam bagi individu untuk mengelola kesejahteraan mental mereka. Aplikasi ini tidak hanya menyediakan alat untuk memantau mood dan kebiasaan harian, tetapi juga menyediakan panduan meditasi, latihan relaksasi, dan bahkan terapi daring. Ini memperluas akses ke solusi kesehatan mental yang lebih terjangkau dan dapat di akses.

3. Telemedicine untuk Kesehatan Mental:
Telemedicine telah mengubah cara layanan kesehatan mental disampaikan, memberikan fleksibilitas bagi individu untuk terlibat dalam sesi terapi atau konsultasi dengan profesional kesehatan mental dari kenyamanan rumah mereka sendiri. Ini sangat bermanfaat bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki kendala mobilitas.

4. Sensor dan Perangkat Pemantauan:
Perangkat sensor dan pemantauan kesehatan yang semakin canggih memungkinkan individu untuk melacak parameter kesehatan mental mereka. Misalnya, perangkat pemantau denyut jantung atau sensor aktivitas dapat memberikan data objektif kepada individu dan profesional kesehatan mental untuk membantu pemahaman dan manajemen yang lebih baik terhadap kondisi mental.

5. Pendidikan dan Kesadaran:
Teknologi juga berperan dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan mental. Kampanye edukasi daring, webinar, dan platform media sosial memberikan informasi kesehatan mental dengan cara yang mudah diakses, membantu mengurangi stigma dan meningkatkan pemahaman umum tentang masalah kesehatan mental.

Ancaman :
1. Ketergantungan pada Teknologi:
Meskipun teknologi menyediakan alat untuk kesehatan mental, ketergantungan yang berlebihan dapat memiliki dampak negatif. Penggunaan berlebihan dari media sosial atau perangkat elektronik dapat menyebabkan isolasi sosial, kecemasan, dan depresi.

2. Privasi dan Keamanan Data:
Pertukaran informasi pribadi dalam konteks kesehatan mental dapat meningkatkan risiko pelanggaran privasi. Ancaman terhadap keamanan data dapat membuat individu enggan berbagi atau mencari bantuan, terutama jika ada kekhawatiran akan penyalahgunaan data pribadi.

3. Perkembangan Teknologi yang Cepat:
Perkembangan teknologi yang cepat bisa membuat orang merasa tertinggal atau kewalahan. Pengenalan teknologi yang belum teruji dapat menciptakan ketidakpastian dan stres tambahan, terutama bagi mereka yang tidak dapat dengan cepat mengikuti perkembangan tersebut.

4. Isolasi dan Kekhawatiran Sosial:
Walaupun teknologi memfasilitasi koneksi daring, kecenderungan untuk menghabiskan terlalu banyak waktu di dunia maya dapat menggantikan interaksi sosial langsung. Ini dapat meningkatkan risiko isolasi dan memperburuk masalah kesehatan mental.

5. Kesenjangan Akses:
Meskipun teknologi memberikan peluang, kesenjangan akses tetap menjadi masalah. Individu dengan keterbatasan akses terhadap perangkat atau koneksi internet mungkin tidak dapat mengakses solusi teknologi untuk meningkatkan kesehatan mental mereka.

Penting untuk merangkum bahwa, perkembangan teknologi tak hanya memberikan peluang besar bagi kesehatan mental, mereka juga membawa risiko yang signifikan. Pendidikan, kesadaran, dan regulasi yang bijak diperlukan untuk memastikan bahwa teknologi digunakan secara positif, diikuti dengan penyesuaian yang memadai untuk meminimalkan dampak negatif. Dalam menyongsong masa depan yang semakin terkoneksi, mengutamakan kesehatan mental dan membangun masyarakat yang sadar teknologi adalah kunci untuk memastikan manfaat yang sebesar-besarnya dari kemajuan teknologi ini.

Dalam menghadapi ancaman dan tantangan ini, penting untuk mengembangkan pendekatan yang holistik dalam penggunaan teknologi. Keamanan digital, perlindungan privasi, dan keterampilan adaptasi terhadap perubahan teknologi adalah beberapa area yang harus diprioritaskan. Serta, pemahaman yang lebih baik tentang etika digital dan tanggung jawab dalam penggunaan teknologi menjadi kunci dalam meminimalkan ancaman yang terkait dengan kemajuan digital ini.

Pendidikan yang berkualitas tentang keamanan siber, literasi digital yang lebih baik, serta kerja sama antara sektor publik dan swasta menjadi fondasi penting dalam menjaga keseimbangan antara inovasi teknologi dan keamanan yang berkelanjutan dalam era digital ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun