Mohon tunggu...
Salwa Trisni Mahardika
Salwa Trisni Mahardika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S-1 Keperawatan di Universitas Airlangga, Surabaya

Saya adalah mahasiswa semester 3 program studi S-1 Keperawatan di Universitas Airlangga. Saya suka berorganisasi dan mengikuti kepanitiaan. Hobi saya membaca buku dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mencapai Pembangunan Keberlanjutan Dalam Menyediakan Air Bersih Dan Sanitasi Bagi Masyarakat

6 Oktober 2023   12:42 Diperbarui: 6 Oktober 2023   12:45 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketersediaan air bersih dan sanitasi menjadi suatu hal yang sangat krusial bagi masyarakat karena kegunaannya dalam berbagai kegiatan sehari-hari sehingga kualitasnya harus terus diperhatikan. Namun, nyatanya hal ini belum dapat terealisasi sepenuhnya sehingga menyebabkan persoalan pada kesehatan masyarakat. Sebagai generasi muda yang akan mengisi masa depan Bangsa Indonesia, tumbuh kembang anak harus terlindungi termasuk memastikan akses sanitasi dan air bersih yang layak agar kesehatan anak terjamin.

Sanitasi bersamaan dengan kondisi lingkungan dan ketersediaan air bersih merupakan salah satu hal penting dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang berdampak pada pembangunan sosial dan ekonomi. Perbaikan terhadap sanitasi, lingkungan dan air bersih akan mengurangi tingkat kesakitan (morbiditas) dan tingkat keparahan (severity) berbagai penyakit dan persoalan di kehidupan sosial Masyarakat sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup yang terjamin terutama pada anak-anak di negara berkembang (Mara, 2010). Perbaikan pada tiga komponen tersebut berdampak pada penurunan tingkat kematian (mortalitas) akibat penyakit terutama penyakit menular yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan ketidaktersediaan air bersih yang layak.

Dalam Sustainable Development Goals (SDGs), masalah lingkungan juga menjadi target dalam kesepakatan tersebut. Beberapa target SDGs yang terkait dengan masalah lingkungan di antaranya tujuan 6 yaitu menjamin ketersediaan dan manajemen air dan sanitasi secara berkelanjutan melalui Program lingkungan sehat yang bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan sistem kesehatan kewilayahan dan kehidupan bermasyarakat yang terjamin mutu kesehatannya

Apabila hal ini dibiarkan terus menerus, risiko tersebut bisa memengaruhi kualitas hidup masyarakat, kesehatan  sekaligus memicu adanya konflik sosial, mengingat ketersediaan air bersih adalah salah satu komoditas paling penting untuk kehidupan sehari hari. Untuk itu perlu ada upaya mitigasi dari potensi ancaman bencana tersebut serta untuk menghindari timbulnya berbagai penyakit-penyakit yang berhubungan langsung dengan kondisi sanitasi yang buruk seperti penyakit yang disebabkan melalui jalur penularan feco-oral seperti penyakit diare, penyakit yang disebabkan oleh cacing seperti Schistosomiasis, Helminthiasis, Trachoma dan lainnya. Maka dari itu perlu digalakkan program pemberdayaan masyarakat yang harapannya bisa menghempas masalah-masalah terhadap mutu hidup masyarakat.

Program pemberdayaan masyarakat bertujuan memampukan masyarakat melalui kegiatan penyuluhan dan konseling sehingga pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan dapat meningkat. Prinsip pemberdayaan masyarakat yang dapat dilakukan antara lain : 

  • Menumbuh kembangkan potensi masyarakat. Di dalam upaya pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat sebaiknya secara bertahap dapat menggunakan sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat dan lingkungan di sekitar.
  • Bekerjasama dengan masyarakat. Pemerintah atau petugas kesehatan dapat menggunakan prinsip bekerja untuk dan bersama masyarakat. Sehingga akan meningkatkan motivasi dan kemampuan masyarakat karena adanya bimbingan, dorongan serta alih pengetahuan dan keterampilan dari tenaga kesehatan kepada masyarakat agar lebih mengerti tentang pentingnya membangun mutu kesehatan lingkungan yang lebih baik.
  • Promosi atau penyuluhan dan pelatihan dengan sebanyak mungkin menggunakan dan memanfaatkan potensi setempat.
  • Mengajak masyarakat menerapkan dan membudayakan GERMAS atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Gerakan ini menurut Imran menggantikan program gerakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang ada sebelumnya. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan merupakan bagian dari GERMAS. Selain itu, membiasakan aktivitas fisik, mengkonsumsi pangan sehat, mengecek kesehatan secara dini dan berkala, dan edukasi perilaku hidup sehat.

Dalam mengatasi permasalahan sanitasi dan kualitas air yang buruk, diperlukan komitmen dari stakeholders terkait agar selalu memprioritaskan sanitasi melalui program-program inovatif. Mengubah perilaku masyarakat yang mendukung hidup bersih dan sehat membutuhkan komitmen dari para pembuat dan pelaksana kebijakan. Perubahan perilaku harus diakui memerlukan waktu yang cukup panjang. Dinas Kesehatan selaku pihak yang berwenang terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat setempat, perlu konsisten melakukan advokasi, memperkuat dukungan sosial dan memberdayakan masyarakat setempat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun