Rindu nya masih sama,
Sama sama ada tangisan di setiap kerinduan.
Masih teringat jelas bagaimana kabar itu bergetar di hp ku ketika kabarmu sudah tak lagi ada,seketika bercucuran air mata yang tak kunjung henti,sesak napas yang mengiringi tangis ku waktu itu dan lebih sakitnya lagi aku berada jauh dari mu,tidak lagi melihat terakhir kali mu berbicara,terakhir kali mu bercanda dan tawa lebar mu,dunia serasa berhenti seketika,disepanjang jalan pulang hanya air mata dan bunyi suara jalanan yang menemani ku,banyak orang di sekeliling ku tapi rasanya sepi dan hampa,bendera kuning yang berada di depan rumah itu dan badan kaku yang sudah terbungkus kain kafan,bibir yang selalu memberi nasihat itu sudah berubah menjadi pucat,akan kah ada lagi yang memarahiku saat ku ceroboh akan hal yang ku perbuat?
Tidak ada lagi hal itu dan hal itulah yang ku rindukan saat ini,canda yang selalu menghiasi hari,yang selalu melindungi diri ini,aku harus menerima fakta bahwa sehabis ini tidak akan ada lagi dia di setiap proses hidup ku
🫂اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H