Di tengah maraknya penyalahgunaan narkoba yang kian memprihatinkan, berbagai upaya rehabilitasi terus dilakukan untuk membantu pecandu narkoba kembali ke jalan yang benar. Salah satu pendekatan yang menarik perhatian adalah terapi dzikir, sebuah metode rehabilitasi yang memanfaatkan nilai-nilai spiritual untuk membantu pemulihan mental dan spiritual para pecandu.
Terapi dzikir didasarkan pada keyakinan bahwa kecanduan narkoba tidak hanya berakar pada masalah fisik dan psikologis, tetapi juga spiritual. Oleh karena itu, terapi ini bertujuan untuk membangun kembali hubungan individu dengan Tuhannya, menumbuhkan rasa cinta dan takut kepada Allah, serta memperkuat iman dan keyakinan.
Dzikir, yang berarti "mengingat", bukan sekadar pelafalan kalimat berulang. Lebih dari itu, dzikir adalah upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, meresapi kebesaran-Nya, dan memohon pertolongan-Nya. Dalam setiap lafal dzikir, terkandung makna mendalam yang mampu menenangkan jiwa dan membangkitkan kekuatan.
Lalu Bagaimana Terapi Dzikir Dilakukan?
Terapi dzikir biasanya dilakukan dalam beberapa tahap, antara lain:
- Pengenalan Diri: Tahap ini membantu individu untuk mengenal diri sendiri, memahami akar permasalahannya, dan membangun motivasi untuk sembuh.
- Pembelajaran Dasar-dasar Agama: Individu diajarkan tentang dasar-dasar agama, seperti rukun Islam, rukun iman, dan nilai-nilai moral yang terkandung dalam agama.
- Penerapan Dzikir: Individu diajarkan berbagai amalan dzikir, seperti zikir tahmid, zikir tasbih, dan zikir istighfar. Dzikir ini dilakukan secara rutin dan konsisten untuk membantu individu menenangkan pikiran, mengendalikan emosi, dan meningkatkan kedekatan dengan Tuhan.
- Pembinaan Karakter: Individu dibimbing untuk membangun karakter yang positif, seperti disiplin, tanggung jawab, dan kejujuran.
- Pendampingan Sosial: Individu dibantu untuk membangun kembali hubungan sosialnya dengan keluarga dan masyarakat.
Manfaat yang akan didapatkan pecandu narkoba ketika menerapkan terapi dzikir dalam prosesrehabilitasinya, antara lain
- Membuka Pintu Menuju Kesadaran Lain
Dzikir yang khusyuk dapat membuka pintu gerbang menuju kesadaran lain, suatu kondisi di mana individu terlepas dari kesibukan duniawi dan fokus pada hubungannya dengan Tuhan. Pengalaman ini dikenal sebagai altered states of consciousness (ASC) yang mampu mengantarkan individu pada ketenangan jiwa, kedamaian hati, dan rasa cinta kepada Allah SWT.
- Memperoleh Kekuatan di Balik Kedekatan dengan Sang Pencipta
Dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT, para pecandu akan menemukan kekuatan baru untuk menghadapi rintangan dan godaan. Rasa aman, tentram, dan bahagia menyelimuti hati mereka, mengantarkan mereka pada pemulihan sejati.
- Meraih Kemurnian Jiwa dan Pikiran
Terapi dzikir membantu individu untuk melepaskan diri dari cengkeraman negatif narkoba. Ketenangan jiwa yang diraih akan menunjang kontrol emosi yang lebih baik dan meminimalisir keinginan untuk kembali ke jerat narkoba.
- Mendapatkan Keyakinan akan Masa Depan yang Lebih Baik
Terapi dzikir bagaikan pelita yang menerangi jalan para pecandu narkoba menuju masa depan yang lebih cerah. Dengan mengantarkan mereka kembali pada fitrah kemanusiaan dan memperkuat keimanan, terapi ini membuka peluang untuk hidup yang bebas dari narkoba dan penuh makna.
Terapi dzikir merupakan bukti nyata bahwa spiritualitas memiliki kekuatan untuk membantu proses penyembuhan kecanduan pada narkoba. Namun, perlu diingat bahwa terapi dzikir bukanlah solusi instan untuk mengatasi kecanduan narkoba. Terapi ini membutuhkan komitmen dan kesabaran yang tinggi dari individu, serta dukungan dari keluarga dan masyarakat. Selain itu, penting untuk memilih lembaga rehabilitasi yang kredibel dan memiliki terapis yang kompeten dalam menjalankan terapi dzikir.
by Salwa Rifda Sobiroh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H