Mohon tunggu...
Salwa Nur Azizah
Salwa Nur Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahsiswi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Optimalisasi Budidaya Ikan Melalui Pembuatan dan Implementasi Filter Air dengan Metode Backwash

21 Desember 2024   14:00 Diperbarui: 21 Desember 2024   13:43 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surabaya – Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh masyarakat dalam mengelola kolam ikan adalah memastikan kualitas air tetap bersih dan sehat bagi ikan, agar proses budidaya berjalan optimal. Hal ini menjadi perhatian utama bagi warga RT 07 RW 01, Desa Medokan  Semampir, yang baru-baru ini menerima bantuan dari mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang tergabung dalam Sub Kelompok 4 KKN Non Reguler. Dengan memanfaatkan metode penyaringan backwash, mahasiswa KKN berhasil memberikan solusi praktis yang meningkatkan efisiensi pengelolaan kolam ikan di lingkungan tersebut.

Kolam ikan yang ada di RT 07 RW 01 sering kali menghadapi masalah kualitas air yang buruk. Air yang keruh dan tercemar bisa menyebabkan ikan mudah sakit dan menurunkan hasil budidaya. Sebelumnya, proses pembersihan air kolam membutuhkan banyak waktu dan tenaga, bahkan sering kali mengandalkan cara manual yang tidak efektif. Melihat kondisi ini, mahasiswa KKN merancang dan membangun sistem filterisasi air kolam dengan menggunakan metode backwash, yang memungkinkan air kolam dapat disaring secara efisien, menghilangkan kotoran dan endapan yang terperangkap dalam filter.

Proses backwash bekerja dengan cara mengalirkan air dalam arah terbalik melalui media filter untuk membersihkan sisa kotoran yang menempel. Dengan alat ini, waktu pembersihan kolam bisa lebih cepat dan biaya perawatan pun berkurang secara signifikan. Aghly merupakan Mitra di RT 07, yang memiliki budidaya ikan nila mengatakan, "Dengan adanya sistem filterisasi ini, kami bisa membersihkan kolam lebih cepat tanpa harus menguras air yang banyak. Ikan kami pun lebih sehat karena kualitas air terjaga."

Selain itu, mahasiswa KKN juga memberikan sosialisasi kepada Pak Aghly tentang cara merawat dan mengoptimalkan penggunaan alat filter ini, sehingga mereka dapat melakukannya secara mandiri tanpa harus mengandalkan pihak luar. "Dengan sistem ini, kami tidak hanya menghemat waktu, tapi juga biaya operasional. Kami bisa menjaga kualitas air dan produktivitas kolam ikan lebih baik," ujar Bapak Aghly, Mitra RT 07.

Namun, tak hanya pada aspek teknis, mahasiswa juga memberikan edukasi kepada warga tentang pentingnya pemeliharaan air kolam yang bersih dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Mereka berharap, dengan adanya pengetahuan dan keterampilan baru ini, warga bisa mengelola kolam ikan mereka dengan lebih efisien dan ramah lingkungan.

Keberhasilan program ini menunjukkan bahwa penerapan teknologi yang tepat bisa membawa dampak yang sangat positif bagi kehidupan masyarakat, khususnya dalam meningkatkan kualitas usaha budidaya ikan. Mahasiswa KKN Sub Kelompok 4 berharap, keberhasilan sistem filterisasi ini tidak hanya memberi manfaat jangka pendek, tetapi juga dapat menjadi solusi berkelanjutan yang mendukung perkembangan ekonomi warga.

Sebagai langkah selanjutnya, mahasiswa juga merekomendasikan peningkatan aspek pemasaran produk ikan dari kolam yang telah terjaga kualitas airnya. Dengan peningkatan kualitas produk dan keberlanjutan usaha, diharapkan kolam ikan di RT 07 dapat berkembang dan menjadi sumber pendapatan yang lebih besar bagi warga.

Program ini juga mengingatkan kita akan pentingnya kolaborasi antara dunia pendidikan dan masyarakat dalam menciptakan solusi nyata untuk masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Melalui inovasi sederhana seperti filterisasi air kolam dengan metode backwash, mahasiswa KKN telah memberikan kontribusi yang berarti dalam meningkatkan kualitas hidup warga RT 07, sekaligus memperkuat pemberdayaan ekonomi lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun