Mohon tunggu...
Salwa Naurah
Salwa Naurah Mohon Tunggu... Pemadam Kebakaran - PELAJAR SEKOLAH

NAMA LENGKAP: salwa naurah HOBI: tidur

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Autobiografi Salwa Naurah

5 Mei 2023   10:00 Diperbarui: 5 Mei 2023   10:31 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama lengkapku Salwa Naurah, orang - orang biasa memanggilku Salwa.
Lahir diawal pekan yaitu hari minggu pada tanggal 15 Juli 2007. Aku anak Kedua dari tiga bersaudara. Aku memiliki kakak laki - laki dan adik perempuan.
Kakak laki-lakiku bernama Daffa Kamal dan usia kita berbeda 6 tahun. Dia lahir pada 17 Juni 2001. Aktivitas yang saat ini dia latulan adalah kerja.
Dia bekerja melaut. Adikku bernama Afiga Khailena, anak yang ceria itu lahir pada 7 november 2015 dan sekarang duduk di kelas 1 SD. Sekarang aku menempuh pendidikan SMA di SMAN 3 Kabupaten Tangerang. Duduk di bangku kelas 10 dan mengambil jurusan MIPA.

        Saat TK aku bersekolah di Aya sophia dan lanjut bersekolah dasar di SDIT Al-fatih 1 selama 6 tahun. Setelah menimba ilmu di sekolah dasar, aku melanjutkan ke jenjang SMP di sekolah yang sama yaitu SMPIT Al-fatih 1 selama 3 tahun. 9 tahun aku bersekolah di Al- fatih, sepertinya sekolah itu sudah melekat pada diriku.

        Ada cerita menarik saat aku lulus smp ini, karena aku harus memikirkan dimana aku harus melanjutkan sekolahku, bingung karena benar - benar tidat tahu ingin bersekolan dimana. Sebenennya dari aku kelas 8 SMP orang tuaku sudah mengenalkanku dengan salah satu SMA, yaitu SMA Taruna Nusantara atau biasa di sebut Tarnus yang berlokasi di Magelang. Aku di perkenalkan untuk mencoba itut tes di Tarnus Karena dulu nya saat kakak ku ingin masuk SMA, dia mengikuti tes di Tarnus. Tetapi Tuhan tidak merestui Kakak ku untut bersekolan di sana, dan akhirnya dia bersekolan diSMAN 18.

        Kala itu aku tidak mau untuk mengikuti tes di Tarnus, karena jauh dengan
Keluarga dan juga boarding school yang dimana dari kita bangun sampai tidur kembali itu semua nya diatur. Kita diajarkan untur- memiliki karakter yang disiplin, dan jugur aku belum siap untuk semua nya. Jadi saat orang tua ku membahas tentang sekolah, aku hanya menganggukan kepala pura- pura setuju, kenyataan nya tidak.

        Seiring berjalannya waktu, aku mulai mengikuti apa maunya orangtuaku.
Bagaimanapun juga mereka memberi yang terbaik bukan, jadi aku mencari informasi tentang Tarnus ini, mulai dari gedung sekolah, aktivitas sehari-hari para siswa, dan banyak lagi. Dan setelah aku mencari tahu semua itu, tidak tahu mengapa aku jadi suka dengan Tarnus. Benar benar setuju dan yakin ingin bersekolah sana.

        Aku mulai menyiapkan semua persyaratan - persyaratan yang di tentukan.
Yang harus di siapkan itu tidak sedikit, mulai dari KK, Akte, surat MCU dari dokter, rapot yang sudah di legalisir dan itu benar - benar capek. Aku kembali lagi dan lagi ke sekolah lamaku untuk meminta surat persetujuan dan regalisir rapot.

        Satu per satu masalah berkas sudah terselesaikan, dan pada awal januari (tidak tahu tanggal pastinya) aku mengirimkan semua berkas nya ke website SMA Tarnus. Pusing, panik, gelisah semua campur aduk.
Setelah semua data berkas terkirim, masih ada banyak tugas ku yang lain. Aku harus mempersiapkan semua nya.
 
        Selang beberapa pekan, Tarnus memberikan informasi bahwa hasil seleksi tes administrasi sudah keluar. Aku langsung membuka website dan cek apakah aku lolos ke tes berikutnya atau tidak, dan Alhamdulillah aku lolos ke tes selanjutnya yaitu tes akademik 1. Aku mulai belajar dengan giat tidak kenal waktu untuk hasil yang maksimal, mulai belajar dari video - video youtube, buku - buku SMP, dan komplikasi soal yang sudah di kumpulkan oleh orangtuaku.

        Tepat hari dimana aku melaksanakan tes akademik 1 lewat online, perasaan ku sangat cemas dan gelisah. Bagaimana tidak, aku harus bersaing dengan sekian ribu banyak nya siswa dari Sabang sampai Merauke yang sama-sama berguang ingin bersekolah di Tarnus. Aku melaksanakan tes akademik itu dengan teliti, pelaksanaan tes akademik nya di lakukan sangat ketat. Ada beberapa pamong (sebutan guru di SMA Tarnus) yang mengawasi para casis (calon siswa) yang melaksanakan tes.

        Beberapa minggu setelah mengerjakan tes akademik, ada informasi mengenai hasil tes lewat masing-masing email casis. Begitu mengetahuinya, aku langsung membuka email pribadi ku dan melihat hasil yang diperoleh.
Ternyata, hasil dari pencapaian ku tidak menuaikan hasil yang baik. Aku di nyatakan tidak lolos seleksi tes akademik 1. Sedih dan Kecewa aku rasakan saat itu, bagaimana tidak, aku baru saja di tolak oleh sekolah favorit ku ini.

        Dari pengalaman ini aku belajar, jika ingin sesuatu tercapai maka kita harus berusaha dengan sungguh - sungguh. Jangan  terlalu terpuruk pada satu keadaan saja, percayalah bahwa Tuhan memiliki beribu-ribu rencana untur membuat kita bersinar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun