"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembahku," (QS Adz-Dzariat: 56).
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: 'Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi.' Mereka berkata: 'Apakah Engkau hendak menjadikan di bumi itu siapa yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?' Allah berfirman: 'Sesungguhnya Aku me-ngetahui apa yang tidak Engkau ketahui,'" (QS Al- Baqarah: 30).
"Hai manusia, sesungguhnya Kami jadikan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya, orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah oramh-orang bertakwa," (Al-Hujurat: 13)
    Ketiga ayat diatas menjelaskan bahwa Allah menyuruh hambanya untuk mentaati segala perintahnya, yakni beribadah kepada-Nya (hablum minallah), berbaik hubungan dengan sesamanya (hablum minannas), maupun dengan melestarikan dan menjaga alam (hablum minal alam).
   Adapun NDP ini sendiri Merupakan singkatan dari nilai dasar pergerakan, yang dimana nilai-nilai inilah yang menjadi landasan atau pijakan dalam melakukan perjuangan sehingga tercipta kebaikan-kebaikan. NDP PMII dirumuskan sebagai pandangan yang mencerminkan keyakinan terhadap Islam sebagai ajaran mutlak tertinggi dan universal, dengan menggunakan paradigma pemahaman Ahlusunnah wal Jama'ah, yang lalu dikontekskan dalam wilayah berbangsa dan bernegara. NDP dalam tubuh PMII memiliki tiga fungsi penting. Pertama, sebagai falsafah organisasi yang mencerminkan kader yang menjiwai terhadap PMII dan sebagai penyemangat bagi bergeraknya kader PMII dalam melakukan transformasi sosial. Kedua, menjadi landasan bergerak bagi kader PMII yang termanifestasi dalam setiap aktivitas berpikir, berucap, dan bertindak (Dzikir, Fikir dan Amal Sholeh). Ketiga, Ground Norm, sebagai sumber ideal dan pusat argumentasi bagi kader PMII.
    Itulah mengapa NDP ini disebut dengan pondasi hidup karena kita sebagai organisasi islam, yang sudah jelas mengaamiin dan meyakini islam tentu tidak lepas dengan Hablumminallah, Hablumminannas , dan Habluminalalam, dan hal tersebut juga yang diterapkan dalam negara kita, sehingga label islam dan Indonesia dapat sinkron, namun bukan berarti menjadikan Indonesia sebagai bagian dari agama, melainkan agama inilah yang menjadi alat yang dapat mengatur Indonesia.
RUMUSAN NILAI-NILAI DASAR PERGERAKAN :
- TAUHID
    Mengesakan Allah SWT merupakan nilai paling asasi dalam sejarah agama samawi. Allah adalah esa dalam segala hal. Allah yang menciptakan, memberi petunjuk, memerintah dan memelihara alam semesta. Allah juga Menanamkan Pengetahuan, Membimbing dan Menolong manusia. Allah Maha Mengetahui, Maha Menolong, Maha Bijaksana, Hakim Maha Adil, Maha Tunggal, Maha Mendahului dan Maha Menerima segala bentuk Pujaan dan Penghambaan. Itulah yang dijelaskan dalam Al-qur'an surah al-hasyr ayat 22-24.
 Oleh kerena itu tauhid merupakan titik puncak, melandasi, memandu dan menjadi sasaran keimanan yang mencakup keyakinan dalam hati, penegasan lewat lisan dan perwujudan lewat perbuatan. Maka,  konsekuensinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia harus mampu melarutkan dan menetaskan nilai-nilai tauhid dalam berbagai kehidupan serta tersosialisasikan hingga merambah sekelilingnya. Dan PMII memilih pendekatan berpikir Ahlussunah Wal Jama'ah untuk memahami dan menghayati keyakian tauhid.
- Hablumminallah (Hubungan Manusia Dengan Allah)
    Sebagaimana yang dijelaskan diatas Allah adalah yang menciptakan sekaligus memeliharanya, begitu juga dengan manusia, Allah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya dan menganugrahkan kedudukan terhormat dari pada makhluk ciptaan lainnya, (Q.S. Al-Dzariat:56, Al-A'raf:179, Al-Qashash:27).
  Anuggrah yang diberikan tersebut tidak dimiliki oleh makhluk lainnya,seperti akal, kemampuan berkreasi dan kesadaran moral. Maka anugrah tersebutlah yang menjadikan manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini dan sebagia hamba Allah.
- Hablumminannas (hubungan manusia dengan mansuia)
     Manusia dicipakan oleh allah, dari saripati tanah yang kemudian menjadi segumpal darah, kemudian menjadi zigot yang kemudia disimpan didalam rahim seorang ibu,selanjutnya menjadi embrio (janin), kemudian menjadi segumpal daging,terbentuknya tulang-tulang yang yang dilapisi oleh kulit,dan mulailah terbentuk menjadi manusia.( Q.S. Al-Mu'minun Ayat 12-14).
      Maka dari itu kita manusia sebagi makhluk sosial tidak terlepas dari pertolongan manusia lainnya. Karna pada hakikatnya kita sejak dari lahir hingga menutup usia membutuhkan orang lain untuk menolong kita.
      Nurdin menegaskan dengan mengutip Al-Qur'an Surat Al-Maidah ayat 2 yang berbunyi: "Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran, dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksaNya".
- Hablumminalalam (hubungan manusia dengan alam)
       Hubungan manusia dengan alam adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Sebagai satu kesatuan, semua hal tersebut saling berkaitan dan bersifat fungsional. Alam membbutuhkan manusia dan manusia juga membutuhkan alam, simbiosis tersebut memiliki tujuan agar kebutuhan manusia terpenuhi dan alam juga begitu, namun hubungan yang dimaksud adalah hubungan yang menghasilkan manfaat.
    Itulah mengapa NDP disebut sebagai pondasi hidup, sebagai contoh ketika kita membangun sebuah rumah,tentunya kita akan mencari bahan dan material yang kuat. Begitu juga dengan kita sebagai umat yang beragama harus mencari sumber ataupun landasan yang dapat kita jadikan sebagai pedoman dan menambah keimanan kita terhadap Allah SWT.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H