Mohon tunggu...
salwa febryanti
salwa febryanti Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SISWA KELAS XII MIPA 3 SMAN 1 WALED

Saya seorang pelajar SMAN 1 WALED

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kebingungan Pemilih Pemula dalam Pemilu 2024

3 Februari 2024   11:35 Diperbarui: 5 Februari 2024   18:53 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemilihan umum adalah proses formal memilih seseorang untuk jabatan pemerintahan publik dan menerima atau menolak proposisi politik melalui pemungutan suara. 

Pada tanggal 14 Februari  2024 mendatang warga negara Indonesia serentak menggunakan hak pilihnya untuk memilih dalam pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) dan pemilihan umum legislatif (pileg) untuk memilih anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.

Pemilih pemula adalah warga negara Indonesia (WNI) yang sudah berusia 17 tahun atau lebih dan untuk pertama kalinya di Indonesia pemilih terbanyak di pemilu 2024 adalah generasi gen z dan generasi milenial.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) udah menetapkan DPT Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 pemilih.Komisioner KPU RI, Betty Epsilon Idroos, mengatakan sebanyak 46.800.161 atau 22,85% pemilih merupakan generasi Z. Sebutan generasi Z merujuk pada orang yang lahir mulai tahun 1995 hingga 2000-an. Sedangkan pemilih dari generasi milenial sebanyak 66.822.389 orang atau 33,60%. Generasi milenial adalah sebutan untuk orang-orang yang lahir tahun 1980 sampai 1994. Gabungan Gen Z dan Milenial punya peranan yang penting dalam pelaksanaan atau hasil Pemilu 2024.

Pemilu 2024 sangat penting di lakukan dengan tujuan untuk memilih pemimpin yang baik dan cermat bagi masyarakat. Namun banyak sekali pemilih pemula yang masih bingung dalam menggunakan hak pilihnya. Pemilih pemula yang masih labil dalam menentukan pilihan menyebabkan mereka mudah terpengaruh oleh kepentingan kepentingan tertentu terutama oleh orang terdekat seperti anggota keluarga, selain dari itu sosial media seperti Instagram, tiktok, Facebook, spanduk, televisi juga dapat mempengaruhi pemilih pemula, karena banyak sekali video video yang dapat mempengaruhi pemilih pemula. Pemilih pemula juga merasa bahwa remaja seusianya masih kurang mengerti tentang politik.

pemilih pemula harus aktif mencari informasi baik itu terkait kandidat maupun tentang tahapan pemilu. Pemilih pemula yang sudah mempunyai hak pilih ini akan berperan besar pada proses demokrasi dalam pemilu mendatang. Pemilih pemula pada satu sisi sangat bersemangat dan ingin mengetahui seputar pemilu, khususnya melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, tiktok, YouTube. Namun belum tentu rasa semangat mereka sejalan dengan realitas perilaku politiknya, bahkan tidak sedikit pemilih pemula lebih memilih tidak menyalurkan hak pilihnya atau biasa di sebut Golput dan banyak sekali Pemilih pemula yang hanya ikut ikutan dalam memilih. Partisipasi pemilih pemula akan mempengaruhi suksesnya pemilu 2024, pemilih pemula harus menjadi bagian penentu kebijakan dan pembangunan negara. Kesuksesan pemilu tidak hanya menjadi tanggung jawab pelaksana dan pemerintah saja namun peran masyarakat juga menentukan keberhasilan jalannya pemilu.

Menurut Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai lembaga penyelenggara harus lebih intens melakukan literasi politik dengan cara melakukan pendidikan pemilih kepada pemilih muda agar menjadi pemilih cerdas. Pemilih cerdas adalah pemilih yang lebih mengedepankan rasionalitas dalam menentukan pilihannya. Dalam pendidikan pemilih tersebut juga harus diberikan pemahaman dan keterampilan teknis pencoblosan yang sah agar kehadiran pemilih muda ke TPS tidak sia-sia.

Oleh karna itu agar tidak salah pilih bagi para pemilih pemula dapat mengatasi kebingungan memilih dengan cara menggali informasi dengan detail, melihat visi misi calon presiden, calon wakil presiden dan calon legislatif, riwayat pengalaman, program, kinerja nya dan melihat setiap debat calon presiden dan calon wakil presiden terlebih dahulu sehingga pemilih pemula mendapatkan informasi yang cukup untuk membuat keputusan yang tepat dalam memilih calon presiden&wakil presiden, dan calon legislatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun