Mohon tunggu...
Salwa Fadiah Afif
Salwa Fadiah Afif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

hobi nonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Konsep Diri dan Karakteristik Perkembangan Emosi

14 November 2024   12:48 Diperbarui: 14 November 2024   13:01 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada saat itu, individu mulai menyadari apa yang dilakukan seiring dengan menguatnya pancaindra. Individu dapat membedakan dan belajar tentang dunia yang bukan aku. Berdasarkan hal ini individu membangun konsep diri.

Loncatan kemajuan yang sangat besar dalam perkembangan konsep diri terjadi ketika individu menggunakan bahasa yakni sekitar umur satu tahun. Seorang individu akan memperoleh informasi yang lebih banyak tentang dirinya dengan memahami perkataan orang lain. Pada saat itulah konsep diri, baik yang positif maupun negative mulai terbentuk. Hal yang hampir sama dikemukakan oleh Bee (1981) yang mengatakan bahwa konsep diri berkembang. Pada mulanya anak mengobservasi fungsi dirinya sendiri seperti apa yang mereka lihat pada orang lain.

C.H.Coorley, Hurluck membagi konsep diri berdasarkan perkembangannya menjadi konsep diri primer dan konsep diri sekunder. Konsep diri primer adalah konsep diri yang terbentuk berdasarkan pengalaman anak dirumah, berhubungan dengan anggota keluarga yang lain seperti orang tua dan saudara. Konsep diri sekunder adalah konsep diri yang terbentuk oleh lingkungan luar rumah,seperti teman sebaya atau teman bermain. 

Calhoun dan Acocella ,mengemukakan tentang sumber informasi yang dalam pembentukan konsep diri antara lain : (1) orang tua, dikarenakan orang tua adalah kontak sosial yang paling awal dan yang paling kuat dialami oleh individu; (2) teman sebaya, teman sebaya menempati peringkat kedua karena selain individu membutuhkan cinta dari orang tua dan juga penerimaan dari teman sebaya dan apa yang diungkapkan pada dirinya akan menjadi penilaian terhadap diri individu tersebut; (3) masyarakat,dalam masyarakat terdapat norma--norma yang akan membentuk konsep pada diri individu,misalnya pemberian perlakuan yang berbeda pada laki--laki dan perempuan akan membuat laki--laki dan perempuan berbeda dalam berperilaku.

Pengertian emosi

Kata "emosi" berasal dari "emetus" atau "emouere"bermakna "to still up" yakni suatu dorongan terhadap sesuatu yang lain. Di dalam Word College Dictionary, emosi adalah "setiap rangkaian kegiatan pikiran atau perasaan, nafsu serta setiap kondisi mental yang hebat atau meluap-luap". (L.A. Sroufe) mendefenisikan emosi (emotions) adalah "reaksi subjektif terhadap pengalaman yang diasosiasikan dengan perubahan fisiologi dan tingkah laku". Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia emosi ialah "berupa luapan perasaan yang berkembang dan akan surut dalam waktu singkat."

Emosi adalah perasaan yang ada dalam diri individu. Emosi dapat berupa perasaan senang atau tidak senang, perasaan baik atau buruk. Emosi juga Goleman menyatakan bahwa "emosi merujuk pada suatu perasaan atau pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis serangkaian kecenderungan untuk bertindak (Goleman, 1995).

Emosi juga dapat didefinisikan sebagai perasaan yang muncul dalam diri seorang manusia sebagai respon dari situasi tertentu. Perasaan ini bisa mempengaruhi pikiran, persepsi dan perilaku seseorang. 

Dalam Dictionary of psychology, Emosi merupakan perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang, emosi adalah sebagai suatu keadaan yang terangsang dari organisme mencakup perubahan-perubahan yang disadari, yang mendalam sifatnya dari perubahan dengan perasaan, perasaan (feelings) adalah pengalaman disadari yang diaktifkan baik oleh perangsang eksternal maupun oleh bermacam-macam keadaan jasmaniah.

Emosi sering kali disamakan dengan perasaan, namun keduanya dapat dibedakan. Emosi bersifat lebih intens dibandingkan perasaan sehingga perubahan jasmani yang ditimbulkan oleh emosi lebih jelas dibandingkan perasaan (Chaplin,1999). Dari berbagai pandangan di atas dapatlah disimpulkan bahwa sesungguhnya emosi itu merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk bertindak atau melakukan sesuatu setelah adanya stimulus yang berasal dari dalam maupun dari luar dirinya.

Karakteristik Perkembangan Emosi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun