Gunung berapi adalah gunung yang mengarah ke bawah ke genangan batuan cair di bawah permukaan bumi. Saat tekanan meningkat, letusan terjadi. Gas dan batu menyembur melalui lubang dan tumpah atau memenuhi udara dengan pecahan lava. Letusan dapat menyebabkan ledakan lateral, aliran lahar, aliran abu panas, tanah longsor, longsoran salju, abu yang berjatuhan dan banjir. Letusan gunung berapi telah diketahui merobohkan seluruh hutan. Gunung berapi yang meletus dapat memicu tsunami, banjir bandang, gempa bumi, lumpur, dan bebatuan.
Gunung berapi terbentuk ketika magma dari dalam mantel atas bumi bergerak ke permukaan. Di permukaan, meletus membentuk aliran lava dan endapan abu. Seiring waktu ketika gunung berapi terus meletus, gunung tersebut akan semakin membesar.
Para ilmuwan telah mengkategorikan gunung berapi menjadi tiga kategori utama: aktif, tidak aktif, dan punah. Gunung berapi aktif adalah salah satu yang baru saja meletus dan ada kemungkinan akan segera meletus. Gunung berapi dorman adalah salah satu gunung api yang sudah lama tidak meletus namun ada kemungkinan bisa meletus di kemudian hari. Gunung berapi yang sudah punah adalah yang meletus ribuan tahun yang lalu dan tidak ada kemungkinan meletus.
Kerak bumi terdiri dari lempengan-lempengan besar yang disebut lempengan-lempengan yang saling menyatu. Pelat ini terkadang bergerak. Gesekan tersebut menyebabkan gempa bumi dan letusan gunung berapi di dekat tepi lempeng. Teori yang menjelaskan proses ini disebut lempeng tektonik.
Ada lebih dari 1500 gunung berapi aktif di bumi. Saat ini kami mengetahui ada 80 atau lebih yang berada di bawah laut. Beberapa gunung api yang ada di Indonesia adalah Gunung Anak Krakatau, Gunung Sinabung, Gunung Tangkuban Perahu, dan masih banyak lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H