Pendidikan adalah salah satu fondasi utama dalam pembangunan suatu negara. Di tingkat dasar, pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memiliki peran penting dalam membentuk pemahaman anak-anak tentang masyarakat, budaya, dan sejarah mereka sendiri serta negara-negara tetangga di kawasan ASEAN (Hasan, 1993). Dengan ASEAN yang terus berkembang dan berintegrasi, penting untuk memperkuat pembelajaran IPS di sekolah dasar agar generasi muda memiliki pemahaman yang kuat tentang peran ASEAN dalam konteks global. Menurut Mulyana (2017) ASEAN 2023 dijadikan sebagai platform penting bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara untuk berkolaborasi dan mewujudkan visi bersama, tidak hanya menghadirkan peluang dalam hal pembangunan ekonomi dan politik, tetapi juga menjadi panggung yang ideal untuk meningkatkan pemahaman serta representasi yang lebih kuat tentang masyarakat, budaya, dan sejarah di antara generasi muda di seluruh negara-negara anggota. Salah satu langkah kunci dalam mewujudkan tujuan ini adalah dengan meningkatkan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di tingkat sekolah dasar.
Menurut Udin (2014) Pada dasarnya, pendidikan di tingkat dasar adalah fondasi utama dalam membentuk pemahaman anak-anak tentang dunia yang ada di sekitar mereka. Bagi negara-negara di ASEAN, upaya untuk memperkuat pemahaman tentang keragaman dan persamaan di kawasan ini melalui pembelajaran IPS merupakan investasi berharga untuk masa depan. Artikel ini akan mengulas upaya kolaborasi dan representasi dalam meningkatkan pembelajaran IPS di tingkat sekolah dasar dalam konteks ASEAN 2023. Artikel ini akan membahas mengenai upaya yang dapat diambil oleh negara-negara ASEAN pada tahun 2023 untuk meningkatkan pembelajaran IPS di sekolah dasar. Adapun Upaya yang dapat diambil oleh negara-negara ASEAN pada tahun 2023 sebagai Langkah dalam meningkatkan pembelajaran IPS di sekolah dasar yakni:
- Kurikulum yang Terintegrasi
- Salah satu langkah utama yang dapat diambil oleh negara-negara ASEAN adalah mengintegrasikan isu-isu ASEAN ke dalam kurikulum IPS di sekolah dasar. Dalam konteks pembelajaran IPS, siswa dapat memahami bagaimana negara mereka berhubungan dengan negara-negara tetangga dalam hal ekonomi, budaya, politik, dan lingkungan. Ini akan membantu mereka memahami pentingnya kerjasama regional di ASEAN.
- Pengembangan Sumber Daya Manusia
- Pengembangan guru yang berkualitas sangat penting dalam meningkatkan pembelajaran IPS di sekolah dasar. Negara-negara ASEAN dapat bekerja sama untuk menyelenggarakan pelatihan dan workshop bagi guru IPS agar mereka dapat mengajar materi-materi yang relevan dengan ASEAN dengan lebih baik. Dengan guru yang terampil, siswa akan lebih mampu memahami kompleksitas ASEAN.
- Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran
- Penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat meningkatkan daya tarik pembelajaran IPS di sekolah dasar. Negara-negara ASEAN dapat berkolaborasi dalam mengembangkan platform pembelajaran online yang berfokus pada isu-isu ASEAN. Ini akan memungkinkan siswa untuk memahami isu-isu regional dengan cara yang interaktif dan menarik.
- Pertukaran Pelajar dan Guru
- Pertukaran pelajar dan guru antar negara-negara ASEAN dapat menjadi cara efektif untuk mempromosikan pemahaman lintas budaya dan regional. Melalui program seperti ini, siswa dan guru dapat mengalami budaya dan masyarakat negara-negara tetangga, yang akan membantu mereka memahami keragaman dan persamaan di ASEAN.
- Sumber Daya Tambahannya
- ASEAN dapat menyediakan sumber daya tambahan seperti buku teks, materi ajar, dan media pembelajaran yang berfokus pada ASEAN. Hal ini akan memudahkan guru-guru untuk mengajar tentang ASEAN dengan lebih efektif (Depdiknas, 2004).
Peningkatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di tingkat sekolah dasar sebagai upaya kolaborasi dan representasi di ajang ASEAN 2023 memiliki dampak yang signifikan dalam membentuk pemahaman generasi muda tentang peran ASEAN dalam konteks global (Zulkarnain,2018). Dalam rangka memastikan bahwa anak-anak di seluruh negara-negara anggota ASEAN memiliki pemahaman yang kuat tentang keragaman budaya, sejarah, dan tantangan bersama di kawasan ini, langkah-langkah konkret perlu diambil.
Menurut Sudjana (2019) Kerjasama regional yang kuat dalam mengintegrasikan isu-isu ASEAN ke dalam kurikulum IPS, pengembangan sumber daya manusia guru, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, pertukaran pelajar dan guru, serta penyediaan sumber daya tambahan yang berfokus pada ASEAN, semuanya merupakan langkah-langkah yang dapat memperkuat pemahaman generasi muda tentang kawasan ASEAN. Melalui upaya bersama ini, kita dapat memastikan bahwa ASEAN 2023 bukan hanya tentang perkembangan ekonomi dan politik, tetapi juga tentang membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang identitas dan kerjasama regional di kalangan generasi muda (Hamalak,2007). Dengan demikian, peningkatan pembelajaran IPS di tingkat sekolah dasar adalah investasi penting dalam membentuk pemimpin masa depan yang sadar akan nilai-nilai kerjasama, perdamaian, dan solidaritas di kawasan Asia Tenggara. Ini akan menjadi fondasi yang kuat untuk mewujudkan visi ASEAN yang lebih bersatu dan berdaya saing di dunia global.
Referensi :Â
Depdiknas. 2004. Kurikulum 2004. Standar Kompetensi Sekolah Dasar dan MI. Jakarta.
Hasan, Hamid. 1996. Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial. Bandung. Jurusan Pendidikan Sejarah FP IPS IKIP Bandung.
Hopkins. 1993. A Teacher Guide to Classroom Research Philadelphia. Open University Press.
Hamalik, Oemar. 2007. Pendidikan Guru. Jakarta. Bumi Aksara.
Mulyasa. 2017. Menjadi Guru Profesional. Bandung. Rosda.
Zulkarnain. Rufran. 2018. Model Kelas SD. PGSD FKIP. Universitas Bengkulu.