Mohon tunggu...
Salwa Bintang
Salwa Bintang Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Salwa Bintang Utami Nim 2022A1H131

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pergaulan Bebas pada Anak

14 Juni 2024   20:58 Diperbarui: 14 Juni 2024   21:49 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Abstrak

Pergaulan bebas di kalangan anak sekolah dasar menjadi perhatian serius karena dapat berdampak negatif pada perkembangan karakter dan akademik mereka. Artikel ini mengeksplorasi pengertian pergaulan bebas, faktor-faktor penyebabnya, serta strategi untuk mengatasi masalah ini. Pergaulan bebas diartikan sebagai interaksi sosial yang tidak terkendali dan tidak sesuai dengan norma dan etika. Beberapa faktor penyebabnya meliputi pengaruh media, kurangnya pengawasan orang tua, dan lingkungan sosial yang tidak kondusif. Untuk mengatasi pergaulan bebas, diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan pendidikan karakter, pengawasan orang tua yang lebih ketat, serta kerja sama antara sekolah dan masyarakat. Dengan pendekatan yang tepat, diharapkan anak-anak dapat tumbuh dalam lingkungan yang mendukung perkembangan positif mereka.

Pengertian pergaulan bebas

Pergaulan bebas pada anak sekolah dasar merujuk pada interaksi sosial yang tidak terkontrol dan tidak sesuai dengan norma dan etika yang berlaku. Ini bisa mencakup perilaku yang tidak sesuai usia, seperti meniru perilaku dewasa yang tidak pantas, dan terlibat dalam aktivitas yang berisiko.

Faktor Penyebabnya:

1. Pengaruh Media: Anak-anak sering terpapar konten dewasa dari televisi, internet, dan media sosial yang bisa mempengaruhi perilaku mereka.

2. Kurangnya Pengawasan Orang Tua: Anak-anak yang kurang mendapatkan perhatian dan pengawasan dari orang tua lebih rentan terlibat dalam pergaulan bebas.

3. Lingkungan Sosial: Teman sebaya dan lingkungan sekitar yang tidak kondusif dapat mendorong anak untuk terlibat dalam pergaulan yang negatif.

4. Kurangnya Pendidikan Karakter: Sekolah yang tidak menekankan pendidikan karakter cenderung memiliki siswa yang tidak memiliki panduan moral yang kuat.

5. Ketidaktahuan Anak: Anak-anak mungkin tidak menyadari bahaya dari perilaku tertentu karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang konsekuensinya.

Cara Mengatasinya yaitu:

1. Pendidikan Karakter di Sekolah: Mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam kurikulum sekolah untuk membangun moral dan etika yang kuat.

2. Pengawasan Ketat oleh Orang Tua: Orang tua perlu lebih aktif dalam mengawasi dan membimbing anak-anak mereka, termasuk mengontrol akses mereka ke media.

3. Penyuluhan dan Edukasi: Memberikan penyuluhan tentang bahaya pergaulan bebas dan pentingnya menjaga perilaku yang baik melalui seminar atau kegiatan ekstrakurikuler.

4. Lingkungan Sosial Positif: Menciptakan lingkungan sekolah dan rumah yang positif, di mana anak-anak dapat berinteraksi dengan teman sebaya yang baik.

5. Kerja Sama antara Sekolah dan Orang Tua: Menjalin komunikasi yang baik antara sekolah dan orang tua untuk bersama-sama memantau dan membimbing anak-anak.

Kesimpulan: Pencegahan dan penanganan pergaulan bebas pada anak sekolah dasar membutuhkan usaha bersama dari sekolah, orang tua, dan masyarakat. Dengan pendekatan yang tepat dan sinergi yang baik, anak-anak dapat dijauhkan dari perilaku berisiko dan tumbuh menjadi individu yang sehat secara moral dan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun