Mohon tunggu...
Salwa Ayu Rofiah
Salwa Ayu Rofiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wartawan Hari Ini, Pemimpin Masa Depan

12 Desember 2022   11:07 Diperbarui: 12 Desember 2022   11:41 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Wartawan adalah seseorang yang bertugas sebagai pengiat jurnalistik. Wartawan dalam sehari-hari melakukan kegiatan jurnalistik mulai dari berburu berita, meliput berita, mencatat, dan melaporkan sebuah berita. Wartawan adalah ujung tombak dari sebuah perusahaan media. Wartawan adalah orang yang secara teratur melaksanakan kegiatan jurnalistik berupa mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik, maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran lainnya. Pekerjaan sebagai wartawan sangat berhubungan dengan kepentingan public karena wartawan adalah bidan sejarah, pegawai kebenaran dan keadilan, pemuka pendapat, pelindung hak-hak pribadi masyarakat, dan musuh penjahat kemanusiaan seperti koruptor.

Abdurrahman Amin atau yang biasa disebut Rahman adalah seseorang yang memiliki profesi sebagai wartawan di Samarinda Post, pada saat ini Rahman menjabat di Samarinda Post sebagai pemimpin redaksi dari tahun 2015 -- sekarang.  Menjadi wartawan diperlukan kompetensi yang memadai, standar kompetensi ini menjadi alat ukur profesionalitas wartawan. Menurut Rahman  dalam menjalani profesinya sebagai wartawan harus memiliki intelektual dan pengetahuan umum. 

Selanjutnya  menjadi wartawan juga memerlukan kemampuan dalam memahami etika dalam berkomunikasi, etika, hukum pers, konsepsi berita, penyusunan dan penyunting berita serta bahasa dalam mengolah berita. Dan secara teknis menjadi wartawan yang profesional harus memiliki kemampuan untuk mencari, memperoleh, menyimpan, mengolah, membuat, dan menyiarkan berita. Bapak dari 3 anak ini mengatakan bahwa untuk memiliki kompetensi ini seorang wartawan harus mengikuti sekolah jurnalistik yang diadakan oleh dewan pers yang telah terverifikasi, pada saat itu rahman mengikuti sekolah jurnalistik yang diadakan oleh Kaltim Post selama sekitar 1 bulan.

Didalam sekolah jurnalistik, para wartawan diajarkan dalam simulasi dan dibedakan dalam beberapa level, yaitu level muda, madya, dan utama. Dalam level muda difokuskan untuk menjadi reporter di lapangan, pada level madya difokuskan untuk menjadi editor di kantor (menentukan mana berita yang layak untuk diterbitkan dan tidak), dan pada level yang tertinggi yaitu level wartawan utama diajarkan untuk menjadi pemimpin redaksi (lebih kepada membuat editorial, tajuk rencana, membuat gagasan, dan visi misi sebuah media). Di pelatihan ini yang diuji bukan hanya aspek intelektualitas saja namun juga aspek etis (keterlambatan,sikap)

Menurut peraturan dewan pers No 1/Peraturan DP/x/2018 tentang standar kompetensi wartawan uji kompetensi wartawan ini memiliki maksud untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas wartawan, menjaga harkat dan martabat kewartawanan, menjadi acuan sistem evaluasi kinerja wartawan, menghindarkan penyalahgunaan profesi wartawan, serta menegakkan kemerdekaan pers berdasar kepentingan publik. Wartawan dalam menjalankan tugasnya dilindungi  oleh undang-undang sehingga tidak ada seorang pun yang dapat mengalangi wartawan dalam menjalankan tugasnya. 

Kompetensi wartawan adalah kemampuan wartawan untuk memahami, menguasai, dan menegakkan profesi jurnalistik atau kewartawanan serta kewenangan untuk menentukan sesuatu di bidang kewartawanan. Hal ini menyangkut kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan. Pemimpin redaksi samarinda post ini juga mengatakan dalam kompetensi dasar wartawan adalah kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan,keterampilan/keahlian, dan sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas kewartawanan.

Pria kelahiran 5 januari 1987 ini mengatakan  seorang wartawan harus memiliki kesadaran (awareness) mencakup etika dan hukum,kepekaan jurnalistik, serta pentingnya jejaring dan lobi, kemudian wartawan juga harus memiliki pengetahuan (knowledge) mencakup teori dan prinsip jurnalistik, pengetahuan umum, dan pengetahuan khusus, dan yang terakhir adalah keterampilan (skills) mencakup kegiatan 6M yaitu mencari,memperoleh,memiliki,menyimpan,mengolah,dan menyampaikan informasi, serta melakukan riset atau investigasi, analisis/ prediksi serta menggunakan alat dan teknologi informasi.

Dengan pengalaman yang dimiliki oleh Rahman semasa menjadi reporter lapangan selama 7 bulan, banyak kendala yang telah dialami oleh beliau mulai dari mencari berita, menentukan berita yang disajikan layak atau tidak, menjaga kerahasiaan narasumber, bisa membedakan mana berita yang bisa dikembangkan dan tidak,dan lain-lain. Namun disamping tingginya resiko yang harus diemban oleh wartawan, menurut Rahman menjadi wartawan memiliki banyak kelebihan, setiap hari wawasan yang dimiliki oleh wartawan semakin meningkat dikarenakan selalu bertemu dengan orang baru, berita baru, mewawancarai orang, kemudian merekonstruksi sebuah berita menjadi tulisan.

Dengan adanya media online sekarang, para wartawan semakin dimudahkan, media online sekarang sangat diminati oleh seluruh lapisan masyarakat,karena cepat dan instan sesuai dengan perkembangan zaman. Media online juga dapat diakses dimana saja dan kapan saja. Media online memiliki beberapa keunggulan yaitu berita yang disajikan bersifat up to date dan berita yang disajikan juga praktis dan tidak bertele-tele.

Peningkatan media online saat ini, Rahman mengatakan bahwa industri koran tidak benar-benar jatuh, dikarenakan masih banyak brand yang mengandalkan iklan di koran. Namun dengan adanya media online, semua orang dengan mudahnya bisa memberitakan berita, namun berita yang diterbitkan belum tentu valid kebenaran nya, dan secara kapasitas belum tentu sama dengan wartawan yang berada di media cetak.

Dalam menjalani profesinya sebagai wartawan, Rahman pernah terbesit ingin mundur dari pekerjaan nya dikarenakan tekanan dari pekerjaan dan lain-lain. Ia juga menjalankan profesinya pernah diselingi dengan mencari-cari pekerjaan yang lain,tetapi tetap tidak membuahkan hasil. Faktor yang membuatnya tetap bertahan dalam pekerjaan nya ialah karena Rahman telah memiliki keluarga, dan mengikuti passion nya dalam hal menulis. Di akhir wawancara ia mengatakan dalam menjalani pekerjaan nya sebagai wartawan, wartawan harus selalu meng-update dan meng-upgrade kemampuan jika ingin tetap bertahan dalam dunia jurnalistik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun