Surabaya, 23 Maret 2024 - KKN, singkatan dari Kuliah Kerja Nyata, adalah kegiatan pengabdian masyarakat oleh mahasiswa yang diharapkan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitarnya. KKN merupakan perwujudan dari poin ketiga Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, yang juga dikenal sebagai Kampus Merah Putih, mengadakan kegiatan KKN setiap tahun. Tema yang diusung kali ini yaitu "Penerapan Inovasi dan Teknologi Guna Mendukung Pencapaian SDG's Desa".
Salwa Aretha Putri Arianti, mahasiswa Psikologi UNTAG Surabaya, di bawah bimbingan Bapak Dr. Mamang Efendy, S.Pd., M.Psi. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), melaksanakan kegiatan psikoedukasi yang dinamai PEKA (Psikoedukasi Anti - Bullying): Program Edukasi dan Kesadaran Anak. Kegiatan ini dilaksanakan di Panti Asuhan Saluran Berkat, yang berlokasi di Jl. Nginden VI B No.19, Nginden Jangkungan, Kec. Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur 60118.
Pengusulan program ini didasarkan pada hasil observasi dan wawancara dengan anak - anak Panti Asuhan Saluran Berkat. Mereka mengungkapkan pernah menjadi korban bullying oleh teman - temannya di sekolah karena perbedaan agama dan latar belakang budaya. Anak - anak Panti Asuhan Saluran Berkat mayoritas beragama Kristen dan berasal dari Desa Hilinamazihono, Kecamatan O'o'u, Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Bullying termasuk dalam poin ke - 4 SDG's tentang kualitas pendidikan, karena bullying dapat menjadi hambatan signifikan yang mempengaruhi sikap, nilai, dan kepribadian baik pelaku maupun korban.
Melalui program KKN ini, Salwa memberikan psikoedukasi mengenai pengertian, jenis dan contoh bullying, dampak yang ditimbulkan, langkah - langkah yang dapat diambil, serta tempat untuk melaporkan kejadian bullying. Salwa juga mengadakan sesi sharing untuk anak - anak. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman serta kesempatan bagi anak - anak untuk bertukar pendapat dan berbagi pengalaman mereka mengenai bullying.
"Harapan saya, melalui kegiatan PEKA (Psikoedukasi Anti - Bullying): Program Edukasi dan Kesadaran Anak ini, anak - anak Panti Asuhan Saluran Berkat mendapatkan pengetahuan dan pemahaman sehingga nantinya bisa mengerti cara menghadapi dan mencegah bullying. Bagi saya, kebahagiaan terbesar adalah ketika kita dapat memberi makna bagi kehidupan orang lain. Sekecil apapun tindakan kita, hal itu bisa menjadi cahaya yang menerangi dunia mereka dan membawa dampak besar yang tak terduga," ujar Salwa.Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H