santri baru (PSB) adalah salah satu momen penting bagi lembaga pendidikan Islam seperti Ma'had Al Jamiah UIN Walisongo. Setiap tahun, Ma'had Al-Jami'ah UIN Walisongo menerima ribuan santri. Ma'had Al-Jami'ah UIN Walisongo membuka penerimaan santri baru gelombang kedua yang dimulai pada tanggal 15 Februari-18 Februari 2024.Â
PenerimaanSebelum tanggal 15 Februari atau lebih tepatnya satu minggu sebelum PSB, pengurus melakukan rapat untuk membahas persiapan PSB serta mengecek apa saja yang diperlukan. Panitia sangat antusias dalam menyambut PSB yang digelar selama empat hari.
Jumlah santri pada gelombang kedua berbeda dengan jumlah santri pada gelombang pertama. Gelombang kedua ini lebih sedikit jumlahnya dibanding gelombang pertama. Jumlah santri gelombang kedua sebanyak 1000 santri yang terbagi menjadi empat gedung yaitu gedung ma'had depan, gedung ma'had belakang, gedung ma'had baru tower A, dan gedung ma'had baru tower B.
Kedatangan santri baru dibagi menjadi empat kloter untuk mencegah agar tidak kewalahan. Yang dimulai pada jam 07.00 WIB -- 17.00 WIB. Setiap panitia mempunyai tugasnya masing-masing. Ada yang mendapatkan tugas penunjuk arah dan teknis registrasi, ada juga menjadi penjaga daftar hadir, penjaga kantor, ada juga yang tugasnya di bagian pos pembayaran, dan masih banyak lagi. Selama PSB panitia melakukan tugasnya berpusat di gedung ma'had depan. Seperti tugas penunjuk arah dan teknis registrasi, pos pembagian gedung, pos pembayaran, dll.
Saat hari terakhir PSB yaitu Minggu,18 April 2024 banyak santri baru di gedung ma'had baru yang baru saja datang. Semua panitia saling bahu-membahu pada hari tersebut. Apalagi pada hari tersebut keadaannya sedang hujan deras jadi panitia harus gerak cepat untuk mengatasi keadaan tersebut. Seperti menyiapkan tempat untuk berteduh bagi keluarga santri agar tidak kehujanan. Hingga akhirnya perlahan-lahan kegiatan ma'had seperti sholat jamaah dimulai pada hari senin 18 Februari 2024.
Semua santri diwajibkan untuk ma'had selama satu semester. Selama satu semester santri baru harus mengikuti semua kegiatan yang sudah dijadwalkan serta mematuhi peraturan yang telah ditetapkan. Tidak semua santri baru pernah mondok pasti ada yang belum pernah mondok sama sekali.Â
Oleh karena itu ketika penerimaan santri baru, pengurus banyak menemukan santri yang menangis karena harus mondok dan tinggal di ma'had atau lebih tepatnya asrama. Apalagi yang sebelumnya selama kuliah laju dari rumah dikarenakan rumahnya dekat dengan kampus dan karena peraturan yang mewajibkan untuk ma'had selama satu semester harus berpisah dengan keluarganya, tidak mudah bagi mereka yang menjalaninya.
Selama satu semester santri dibekali dengan ilmu agama. Selain ilmu agama, santri juga dibekali dengan bagaimana agar bisa berkomunikasi menggunakan dua bahasa yaitu bahasa arab dan bahasa inggris. Untuk menerapkan dua bahasa tersebut, pengurus mengadakan kelas pagi yaitu kelas conversation dan kelas muhadatsah yang bertempat di gedung ma'had lama dan gedung ma'had baru.Â
Untuk mengembangkan dua bahasa tersebut, ma'had al-jami'ah mempunyai kegiatan ma'had perform yang dimana tiap minggunya santri menampilkan suatu pertunjukan menggunakan bahasa arab atau bahasa inggris sesuai dengan bahasa apa yang digunakan pada minggu tersebut.
Setelah satu semester santri diberikan pilihan mau lanjut ma'had atau tidak lanjut. Jika ingin lanjut bisa konfirmasi langsung ke pengurus lantainya. Sebelum perpulangan, ma'had mengadakan UAS untuk mengetahui ssampai mana pemahaman santri tersebut. Biasanya soal UAS nya dibagi menjadi berbagai aspek penilaian seperti aspek fiqih, aspek akhlak, aspek BTQ, aspek moderasi beragama.Â
Kemudian setelah semua santri sudah melaksanakan UAS santri bisa mendapatkan syahadah (ijazah) sebagai tanda lulus dari ma'had al-jami'ah walisongo dan santri bisa melanjutkan kehidupannya masing-masing sesuai dengan pilihannya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H