Mohon tunggu...
Salwa Aliyah Priadi
Salwa Aliyah Priadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FISIP Uhamka

hellooo!

Selanjutnya

Tutup

Film

Efek Afektif Komunikasi Massa Setelah Menonton Film Taiwan "Man In Love"

13 Januari 2023   21:48 Diperbarui: 13 Januari 2023   22:02 1932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film merupakan sebuah komunikasi massa yang sangat berpengaruh bagi masyarakat sekarang. Selain menjadi hiburan, film juga mempunyai banyak pesan pesan yang bisa diambil melalui dialog, lakon wataknya, dan gambarnya. Dan kita bisa menerapkan pesan itu kepada diri kita sendiri untuk melangsungkan hidup. Film juga di anggap sebagai media komunikasi massa yang sangat ampuh terhadap masyarakat sebagai sasarannya, karena sifatnya yang audio visual, film mampu bercerita banyak dalam waktu yang singkat saja. Dari film, kita dapat mengetahui berbagai macam keadaan atau ekspresi, seperti emosional, kebahagiaan, kesabaran, ketabahan dan sebagainya. Film juga memiliki banyak sekali genre, seperti romance, horror, slice of life, action thriller dan masih banyak lagi genre lainnya. 

Film romance adalah film yang berfokus pada kisah cinta dari dua karakter utama. Man In Love adalah salah satu dari sekian banyaknya film romance di Taiwan. Man In Love yang disutradarai oleh Yin Chen-Hao serta dibintangi oleh Roy Chiu dan Wei Ning Hsu, tayang secara global pada tanggal 1 April 2021 lalu dan sudah di tayangkan di platform streaming Netflix pada tanggal 20 Agustus 2021. Film ini merupakan remake resmi dari film Korea Selatan di tahun 2014 yang disutradarai oleh Han Dong-wook dengan nama yang sama. Dan film ini juga menjadi nomor satu di Box Office Taiwan selama tiga minggu. Lebih menariknya lagi, setelah film ini ditayangkan tidak lama kedua pemainnya yaitu Roy Chiu dan Wei Ning Hsu menyebarkan melalui akun media sosialnya bahwa mereka akan segera menikah dan sudah resmi menikah pada tanggal 7 Desember 2021 lalu. 

Film Man In Love menceritakan seorang penagih hutang (debt collector) yang cukup ditakuti oleh para peminjamnya karena selalu mengintimidasi mereka yang ditagih. Penagih hutang ini bernama A Cheng (Roy Chiu). Namun walaupun A Cheng sering mengintimidasi orang orang yang berhutang, ia tidak seperti teman temannya yang sangat tidak kenal ampun. A Cheng setelah mengintimidasi ia akan memberikan uang tip atau bonus untuk keperluan para peminjamnya yang mendesak, walaupun A Cheng seorang penagih hutang ia tetap disayangi oleh para warga di sekitarnya. A Cheng yang belum pernah merasakan jatuh cinta ini bertemu dengan seorang wanita yang bekerja di asosiasi petani bernama Hao Ting (Wei Ning Hsu). Hao Ting adalah anak dari seorang ayah yang terlilit hutang dengan A Cheng namun sedang sakit dan hanya Hao Ting yang merawatnya. Hao Ting hanya pekerja asosiasi biasa namun harus membayar biaya rumah sakit dan menanggung hutang ayahnya sendirian. 

shorturl.at/vFT16
shorturl.at/vFT16

Cerita cintanya berasal dari rasa simpatik A Cheng yang timbul setelah melihat Hao Ting yang merawat ayahnya yang sakit sendirian dan A Cheng pun tahu bahwa yang menanggung hutang ayahnya adalah Hao Ting seorang diri. Karena rasa simpatinya ini, A Cheng pun memberikan usulan untuk meringankan beban Hao Ting yaitu dengan membebaskan dia dari hutang hutangnya tetapi dengan satu syarat yaitu kontrak kencan selama 1 bulan, semakin lama Hao Ting berkencan dengan A Cheng, semakin ia juga terbebas dari hutang hutang tersebut. Awalnya Hao Ting menolak keras, dalam pikirannya dia pasti bisa mencari jalan lain daripada harus berpacaran dengan penagih hutang ayahnya yang ia kenal kasar itu. A Cheng tidak pantang menyerah untuk meyakini Hao Ting agar dia harus menerima kontrak nya, bisa dibilang A Cheng sudah jatuh cinta saat pertama kali melihat wanita itu. Jadi, ia sangat bersikeras agar Hao Ting bisa menerima kontrak kencan itu.

Di satu hari, Hao Ting sangat terdesak karena para rentenir mulai menagih hutang ayahnya bahkan biaya sewa kontrakan nya sudah menumpuk berbulan bulan. Akhirnya, Hao Ting dengan terpaksa mendatangi tempat berkumpul para penagih hutang dimana disana ada A Cheng, ia menyetujui kontrak berkencan nya dengan menandatangani kontrak diatas kertas biasa bergambar itu. Walaupun mereka sudah menjalani kontrak, Hao Ting tetap dingin dan tidak berekspresi saat berkomunikasi dengan A Cheng yang selalu semangat. A Cheng tetap tidak menyerah dengan cinta pertamanya dengan selalu memperhatikan Hao Ting dengan tulus. 

Hao Ting yang sudah sering berkencan dengan A Cheng itupun lama kelamaan luluh juga dengan sikap A Cheng yang penuh perhatian, apalagi setelah ayahnya yang meninggal karena sakit itu, hanya A Cheng yang peduli dengannya. A Cheng membantu prosesi pemakaman dengan teman temannya agar pemakaman ayah Hao Ting dilaksanakan secara layak, ia jadi semakin peduli dengan A Cheng, mengkhawatirkannya, dan bahkan sudah lebih santai saat berbicara dengan A Cheng. Akhirnya hubungan mereka semakin serius dan percintaan satu sama lain semakin terus berkembang dan mendalam. Namun, dalam hidup yang sudah bahagia bagi mereka itu terjadi suatu kesalahpahaman dimana A Cheng yang terpaksa memberikan semua uang tabungan mereka berdua kepada bosnya yang seharusnya untuk biaya mimpi mereka yaitu membuka usaha bersama. A Cheng tertipu oleh bos penagih hutangnya, bos itu pergi membawa semua uang tabungan A Cheng dan Hao Ting sampai tidak tersisa. Hao Ting pun saat mengetahui hal itu sangat terpukul dan kecewa kepada A Cheng yang sudah ia percaya sepenuh hatinya. Setelah kejadian ini, cerita film semakin menarik dan semakin mengharukan yang mana pastinya akan menarik penonton untuk menonton film ini.

Dalam artikel ini akan dijelaskan apa itu efek afektif dalam komunikasi massa, dan bagaimana efek afektif yang dirasakan penulis setelah menonton film Taiwan Man In Love ini. 

Efek Afektif dalam Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa kepada masyarakat. Komunikasi itu harus menggunakan media massa, media komunikasi yang termasuk media massa adalah televisi, radio, surat kabar, majalah, serta film. Lebih jelasnya, komunikasi massa adalah suatu proses dimana komunikatornya menggunakan media untuk menyebarluaskan pesan-pesan secara luas dan terus-menerus menciptakan makna-makna serta diharapkan dapat mempengaruhi masyarakat yang besar dan beragam melalui berbagai cara. 

Dalam komunikasi massa menimbulkan sebuah efek yaitu efek dari pesan yang disebabkan oleh komunikator melalui media massa timbul pada komunikan sebagai sasaran komunikasi, oleh karena itu efek melekat pada masyarakat sebagai akibat dari perubahan psikologis (Poppy Ruliana,2019). Komunikasi massa mempunyai tiga dimensi efek komunikasi massa yaitu: kognitif, afektif, dan behavioral. 

Efek afektif adalah efek yang berhubungan dengan emosi, perasaan, dan sikap. Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Dalam efek afektif, bukan hanya memberitahu kepada masyarakat agar menjadi tahu sesuatu, tetapi lebih dari itu, setelah mengetahui informasi yang diterimanya, masyarakat diharapkan dapat merasakannya. Faktor faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya efek afektif ini adalah; suasana emosional, skema kognitif (naskah atau teori yang dibuat oleh pikiran individu), dan situasi terpaan (latar tempat yang mendukung dalam situasi yang dialaminya). Contoh dari efek afektif misalnya, kita sedang menonton film horror, maka dalam diri kita akan merasakan perasaan takut. Dan jika kita menonton stand up comedy, perasaan kita pun ikut senang. 

Efek Afektif setelah menonton Film “Man In Love”

shorturl.at/qrHIJ
shorturl.at/qrHIJ

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, efek afektif adalah efek dari suatu informasi ataupun film kepada diri kita yang berhubungan dengan emosi dan perasaan. Film itu memberikan efek atau dampak apa kepada kita? Selama dan setelah menonton film itu, efek apa yang kita rasakan? Menurut penulis, efek afektif yang dapat dirasakan selama menonton filmnya adalah: pertama, rasa penasaran dan menduga-duga. Di menit-menit awal film dimulai karena masih dalam tahap perkenalan, masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam pikiran penulis, seperti mempunyai skema kognitif dalam pikiran. Mempunyai teori tersendiri di dalam pikiran walaupun itu masih menduga-duga. Penulis merasakan efek ini saat scene dimana semua masih abu-abu, belum dijelaskan secara mendetail.

Kedua, rasa takut. Dirasakan penulis saat dalam scene dimana A Cheng yang membuat Hao Ting sangat kecewa karena membawa semua uang tabungan mereka yang diketahuinya untuk berjudi. Penulis merasakan takut karena hubungan mereka pasti akan bermasalah, penulis merasa bagaimana kalau mereka dalam masalah padahal A Cheng sudah berusaha keras untuk mendapatkan cintanya itu?, penulis juga membayangkan bagaimana penulis jika di posisi seperti Hao Ting pasti akan sangat kecewa dan sedih. Takut itu pun semakin penulis rasakan saat konflik memuncak dimana Ah Cheng dan Hao Ting berseteru di depan warung kecil itu. Hao Ting yang merasa dikhianati dan sangat tersakiti dan A Cheng yang masih terbawa rasa bersalah.

Ketiga, rasa sedih. Banyak rasa sedih yang penulis rasakan saat menonton film ini. Setelah selesai film nya pun, penulis masih merasakan dampak atau efeknya. Penulis masih merasakan kesedihan itu, kesedihan penulis sangat mendalam seperti Hao Ting yang ditinggal oleh A Cheng, juga menjadi membayangkan bagaimana jika berada di posisi Hao Ting, pasti akan merasa sangat bersalah karena telah mengabaikan A Cheng sekian lama dan baru mengetahui fakta sebenarnya di detik detik terakhir. Penulis juga menjadi membayangkan rasa bersalah A Cheng berbulan bulan kepada Hao Ting yang tidak akan pernah dia lupakan. Dia masih berharap bahwa Hao Ting harus hidup bahagia bahkan jika dia sudah tidak ada. Berikut beberapa potongan dialog yang membuat penulis merasakan kesedihan mendalam, ditambah visualisasi yang cantik membuat penulis semakin seperti masuk ke dalam film itu : 

“Setelah stabil, kita tunggu enam bulan lagi, lalu mendaftar menikah. Aku sudah menghitung pada saat itu, hari peringatan pertama kematian ayahmu. Aku berniat membawamu kembali untuk menemuinya. Untuk menunjukkan kepada ayahmu bahwa putrinya dijaga dan tak akan kesepian lagi.” - A Cheng

Kini dia sudah kehilangan ayahnya. Jadi aku berpikir, mungkin ayah bisa menjadi ayahnya. Saat aku tak ada disini, bisakah ayah menjadi ayah baginya?” - A Cheng

“Seseorang seperti itu bisa tahan denganku. Bagaimana saya bisa mengatakan kepadanya bahwa saya akan meninggalkannya dan menyalahkan takdir?” - A Cheng

Drama ini sangat cocok untuk para penonton yang menyukai film bergenre romantis namun juga emosional. Di film ini, penonton di bawa seperti roller coaster, merasakan senang, sedih, kemudian diberikan senang dan sedih lagi. Tidak merasakan bosan, malah dibuat penasaran tentang bagaimana akhir kisah pasangan ini. Mulai dari chemistry para pemain, dialog, visualisasi latar sangat menarik dan indah, pesan yang diambil dari drama ini juga banyak sekali. Penulis sangat merekomendasikan film ini sebagai film selanjutnya yang pembaca tonton karena sangat menarik dan kita juga bisa dapat mengetahui efek afektif apa saja yang dirasakan setelah menonton suatu film. Jangan lupa untuk menonton melalui platform resmi dari film ini yaitu Netflix.

Salwa Aliyah Priadi, Mahasiswa FISIP UHAMKA Semester 3, dapat dihubungi melalui surel aliyahsalwa28@gmail.com 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun