Mohon tunggu...
Salwa Nafisah
Salwa Nafisah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya membaca novel yang berkategori romance

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Desa Penghasil Tempe dan Tahu

4 Juli 2023   20:20 Diperbarui: 4 Juli 2023   20:40 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama: Salwa Nafisah

Fakultas: Dakwah dan Ilmu Komunikasi 

Jurusan: Bimbingan dan Penyuluhan Islam

Dosen Pengampu: M. Jufri Halim, S. Ag., M. Si

Wawancara dilaksanakan pada hari selasa tanggal 27 juni tahun 2023 di daerah cideres, Jakarta barat tepatnya di desa pengrajin tahu dan tempe dengan narasumber bernama bapak caspari, yang saat ini berprofesi sebagai pengrajin pembuat tempe dan sudah menjadi penduduk di desa semenjak tahun 2018.

Sempat ada pergusuran wilayah hingga akhirnya oleh pemerintah di alokasikan di desa ini pada tahun 1992. Dan juga di beri fasilitas rumah dan juga tempat untuk usaha dari pemerintah, tetapi modal untuk usaha dari diri sendiri di setiap karyawannya atau per orangnya seperti derijen dan lain sebagainya. 

Masyarakat di desa berasal dari berbagai daerah seperti bogor, cengkareng dan berbagai daerah lainnya.

Dampaknya bagi masyarakat tidak ada di karenakan tidak adanya lowongan pekerjaan untuk masyarakat luar dan karyawannya mayoritas dari penduduk sekitar, kemudian untuk penghasilannya sendiri yaitu tergantung dengan jumlah pesanan dari pelanggan yang biasanya 2 kg sampai 5 kg atau sekitar kurang lebih 500 ribu di setiap harinya.

Proses pembuatan tempe masih secara tradisional masih dengan bantuan tenaga manusia, kemudian limbah dari pembuatan tempe tersebut tidak merusak lingkungan karena masih menggunakan dari bahan bahan yang alami.

Proses pembuatan tempe tersebut di awali dengan kacang kedelai mentah yang di cuci bersih kemudian direbus sampai matang setelah matang kedelai tersebut di rendam selama satubmalam, kemudian keesokan harinya di giling menggunakan alat giling hingga kulit kedelai tersebut bersih, setelah itu kedelai langsung di proses fermentasi selama dua hari.

Foto bersama narasumber/Dok Pribadi
Foto bersama narasumber/Dok Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun