Beliau memasukkan dramaturgi barat namun tidak merusak konsep sakral dari uyeg itu sendiri. Hal ini beliau lakukan untuk menambah minat masyarakat luas.
Supaya kebudayaan Indonesi tidak luntur begitu saja. Kini tokoh hebat tersebut sudah meninggalkan dunia dan sekarang giliran kita sebagai generasi penerus bangsa mulai menyebarluaskan sastra lama yang ada di Indonesia supaya tidak punah seiring berkembangnya zaman.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!