Mengenalkan Kegiatan Membaca Yang Menyenangkan Pada Anak.
Minggu, 19 Mei 2024. Sinar mentari merambat pelan menyinari bumi. Mengiringi langkah-langkah kaki menuju ke stasiun terdekat menuju Perpustakaan Jakarta Cikini.
Setelah sampai Stasiun Cikini, mereka gegas menaiki bemo untuk melanjutkan perjalanan.Â
"Kita naik bemo aja!" seru Kak Erna sambil menggandeng tangan Rifky.
Kak Awa yang mengikuti dari belakang hanya mengangguk kecil. Dalam bemo, mereka berbincang banyak hal, hingga tak terasa sampai di gedung Perpustakaan Jakarta.
Langkah kaki mereka gegas menuju lift dan naik ke lantai 4. Bertemu dengan panitya lainnya dari Komunitas Read Aloud Jakarta dan Komunitas Read Aloud wilayah.
Kegiatan awal dipandu oleh Kak Tari (Duta Baca Jakarta Selatan 2023) Berjoget dengan iringan "Jingle Read Aloud" yang diciptakan oleh Dera Dewi, dan diarransemen oleh Wildan Sopian.
Acara selanjutnya dipandu oleh Kak Fadila dengan meriah. Anak-anak yang hadir sekitar 60-an, dan dibagi menjadi lima kelompok.
Kegiatan selanjutnya; perkenalan fasilitator masing-masing kelompok, yang nantinya akan membacakan nyaring secara bergantian.
Ada Kak Suci dari Komunitas Read Aloud Jakarta Timur, Miss Nila dari Komunitas Read Aloud Jakarta Pusat, Kak Zae dari Komunitas Read Aloud Jakarta Utara, Kak Ai dari Komunitas Read Aloud Depok, dan Kak Jane dari Komunitas Read Aloud Jakarta Barat.
Anak-anak menikmati acara dengan antusias tinggi. Kegiatan membaca yang biasanya membosankan, kini tampak menyenangkan sekali.
Hal itu tergambar jelas di wajah anak-anak yang hadir. Senyum lebar dan suara mereka riuh rendah saat menjawab pertanyaan pemantik, yang dilontarkan para pembaca nyaring.
Setelah sekitar 50 menit berlalu, acara dilanjutkan dengan kegiatan membuat mini book, yang dipandu Kak Awa, pendiri Komunitas READOCIL n GRANDUNG.
Awalnya Kak Awa masih ditemani Kak Tari, dalam menjelaskan tahap-tahapnya, sebelum ditinggal, untuk mengurus hal lain.Â
Setelah dilipat dan digunting, mereka diarahkan untuk melukis nya dengan krayon dan spidol. Setelah itu mereka pun berfoto bersama dengan ceria.Â
Acara ditutup dengan mengantarkan anak-anak ke depan, mengambil makanan kecil dan buku gambar.
Ada beberapa anak yang bertahan, dan menaruh makanan kecilnya di loker. Mereka asyik mencari buku-buku bacaan dan membacanya dengan asyik.
"Waah, masih di sini?" tegur Kak Awa dengan wajah bahagia.
"Iya, mumpung di sini, kami ingin membaca buku dulu, Kak!" sahut Rasyid dan Zidan berbarengan.
Mereka kembali asyik melihat buku-buku di rak yang tertata rapi.
"Sejak ikut komunitas dan TBM, mereka suka membaca buku, Kak!" ujar Ibu Lidya.
"Alhamdulilah..." seru Kak Awa sambil tersenyum lebar.
"Itu berkat TBM Ersalrif yang memberikan kelas read aloud kepada orangtua setiap Minggu!" sahut Ibu Sarah.
"Alhamdulilah..., itu memang visi misi awal komunitas!" sahut Kak Awa yang terus memperhatikan anak-anak binaan TBM dan komunitas nya terus asyik membaca buku.
Hatinya berbunga-bunga. Mimpinya tentang anak-anak yang semakin giat mencintai kegiatan membaca buku kini sedikit terwujud. Rasa lelahnya langsung terbayar tunai. Perjuangan nya menjadi relawan cilik, tak sia-sia.
"Kak Awa kelihatan bahagia sekali?" tanya Ibu Tiwi sambil menepuk pelan pundak.
"Ini seperti melihat gajian yang sangat besar di hadapan Awa, Bun!" sahut Kak Awa bergetar.
Hari ini bukan saja merupakan pengalaman terhebat bagi seluruh peserta "Literasi dan Seni", tapi menjadi hal termanis bagi para relawan literasi yang tak pernah lelah, menyebarkan semangat literasi kepada lingkungan sekitar.
Menumbuhkan kecintaan membaca buku pada anak, haruslah dengan cara menyenangkan, cara itu disebut read aloud atau membaca nyaring.
Yuk, read aloud!
Jakarta, 05 Juni 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H