Mohon tunggu...
Salva Ferlia S.B
Salva Ferlia S.B Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Selalu cintai diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemanfaatan Barang Bekas Menjadi Barang yang Berguna oleh Mahasiswa PMM UMM

20 Februari 2024   14:40 Diperbarui: 20 Februari 2024   14:50 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Pembuatan Tempat Sampah dari Galon Bekas (dokpri)

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) merupakan pengaplikasian Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang memiliki tema Bhaktiku Negeri.  Kegiatan ini dimulai dari bulan Januari hingga Februari 2024 dengan kurun waktu 30 hari. Kegiatan ini diikuti oleh sebagian besar Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dikarenakan kegiatan ini merupakan program wajib oleh kampus untuk mahasiswa yang menempuh studi S-1 atau Strata 1 baik secara perorangan atau kelompok dengan tujuan agar bisa memberikan manfaat pada masyarakat.

Bertepatan pada bulan Januari 2024, Gelombang 4 Kelompok 8 PMM UMM 2024 telah dimulai dengan anggota kelompok tim PMM yaitu Ayunda Velysa Akhmad (2022-109), Salva Ferlia Setia Budi (2022-100), Yumi Febrianti (2022-103), Maizza Regina Ayu (2022-113), dan Zafiena Aulia Nafidz (2022-111) yang didampingi oleh dosen pembimbing lapang (DPL) Drs. Amir Syarifuddin, M.P. Kegiatan PMM yang dilaksanakan berlokasi di Jl. Mega Mendung No.28, Pisang Candi, Kec. Sukun, Kota Malang, Jawa Timur dengan tema Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Salah satu programnya adalah pemanfaatan barang bekas menjadi barang-barang yang berguna.

Pada minggu kedua, Gelombang 4 Kelompok 8 PMM bersama adik-adik Panti Attawwabiin membuat tempat sampah dari galon bekas. Tempat sampah yang dibuat tidak hanya tempat sampah biasa saja melainkan tempat sampah yang sesuai dengan jenis sampahnya yaitu Organik, Non Organik dan B3 (untuk sampah-sampah yang berbahaya dan beracun). Sehingga secara tidak langsung mengajarkan adik-adik Panti Attawwabiin mengenai jenis-jenis tempat sampah. Selain itu, tempat sampah juga dicat menggunakan cat air supaya lebih terlihat menyerupai tempat sampah yang normalnya ada di jalan-jalan. Agar membuat tempat sampahnya menjadi lebih menarik, adik-adik Panti Attawwabiin menambahkan goresan-goresan cat dengan warna lain di tempat sampah yang telah tercat dengan warna dasar (Merah, Kuning dan Hijau). Setelah selesai, tempat sampah kemudian dikeringkan di halaman panti sebelum bisa digunakan oleh adik-adik panti nantinya.

Potret Hasil Celengan dari Bahan Bekas (dokpri)
Potret Hasil Celengan dari Bahan Bekas (dokpri)
Pada minggu ketiga, Gelombang 4 Kelompok 8 bersama dengan adik-adik Panti Attawwabiin membuat celengan dari botol dan kardus bekas. Total celengan yang dibuat adalah sebanyak 3 buah dan adik-adik panti terbagi menjadi tiga buah kelompok yang berbeda untuk membuat celengan tersebut. Selama proses pembuatan celengan, anggota kelompok PMM selalu mengawasi adik-adik panti untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Setelah celengan telah jadi, hasilnya diberikan kepada adik-adik yang ingin menyimpan celengan tersebut. Dari kerajinan celengan ini, adik-adik diharapkan dapat bisa dengan bijak mengelola keuangan dengan menabung serta dapat dengan bijak mendaur ulang sampah menjadi barang yang lebih berguna.

Potret Hasil Hiasan Dinding (dokpri)
Potret Hasil Hiasan Dinding (dokpri)
Pada minggu keempat, Gelombang 4 Kelompok 8 bersama adik-adik Panti Attawwabiin kemudian membuat hiasan dinding dari kertas bekas, tusuk bekas dan kardus bekas. Untuk kegiatan ini adik-adik panti hanya terbagi menjadi satu kelompok saja karena pembuatannya memakan banyak waktu. Setelah hiasan jadi, kelompok PMM dan adik-adik panti kemudian menggantungnya di salah satu dinding panti agar terlihat lebih menarik dengan dekorasi-dekorasi ruangan. Dari kegiatan ini, adik-adik panti diharapkan untuk bisa kreatif dalam mendekor ruangan yang mereka tinggali dengan barang-barang yang ada di sekitar mereka. Selain itu, kegiatan ini bisa menjadi contoh kegiatan positif yang bermanfaat daripada kegiatan non positif seperti bermain gadget yang berlebihan pada zaman sekarang ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun