Mohon tunggu...
Saluyo
Saluyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa/karyawan swasta

Saya adalah mahasiswa di Universitas Pamulang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dengan program studi Akuntansi S1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pendidikan dan Pelatihan dalam Mengurangi Masalah Pengangguran

14 Maret 2024   01:46 Diperbarui: 14 Maret 2024   01:48 1029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Pendidikan adalah alat untuk perkembangan ekonomi dan bukan sekedar pertumbuhan ekonomi. Pada praksis manajemen pendidikan modern, salah satu dari lima fungsi pendidikan adalah fungsi teknis-ekonomis baik pada tataran individual hingga tataran global. Fungsi teknis-ekonomis merujuk pada kontribusi pendidikan untuk perkembangan ekonomi. Misalnya pendidikan dapat membantu siswa untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk hidup dan berkompetisi dalam ekonomi yang kompetitif.

Secara umum terbukti bahwa semakin berpendidikan seseorang maka tingkat pendapatannya semakin baik. Hal ini dimungkinkan karena orang yang berpendidikan lebih produktif bila dibandingkan dengan yang tidak berpendidikan. Produktivitas seseorang tersebut dikarenakan dimilikinya keterampilan teknis yang diperoleh dari pendidikan. 

Oleh karena itu salah satu tujuan yang harus dicapai oleh pendidikan adalah mengembangkan keterampilan hidup. Inilah sebenarnya arah kurikulum berbasis kompetensi, pendidikan life skill dan broad based education yang dikembangkan di Indonesia akhir-akhir ini. Di Amerika Serikat (1992) seseorang yang berpendidikan doktor penghasilan rata-rata per tahun sebesar 55 juta dollar, master 40 juta dollar, dan sarjana 33 juta dollar. 

Sementara itu lulusan pendidikan lanjutan hanya berpanghasilan rata-rata 19 juta dollar per tahun. Pada tahun yang sama struktur ini juga terjadi di Indonesia. Misalnya rata-rata, antara pedesaan dan perkotaan, pendapatan per tahun lulusan universitas 3,5 juta rupiah, akademi 3 juta rupiah, SLTA 1,9 juta rupiah, dan SD hanya 1,1 juta rupiah.

 

  • Peran sekolah dalam mempersiapkan tenaga kerja

Pada kenyataannya, keadaan ekonomi suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas tenaga terampil yang yang ada di dalam negara tersebut, tenaga kerja yang berada di "front-line" dalam setiap proses produksi yang dilakukan negara tersebut.

Oleh karena itu, mutu tenaga kerja di negara ini harus ditingkatkan agar kondisi ekonominya menjadi lebih baik. Di sinilah sekolah akan memainkan perannya yang signifikan dalam penyiapanan tenaga terampil.

Secara mendasar sekolah bertugas untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang diperlukan seseorang agar ia dapat menapaki perjalanan kedewasaannya secara utuh dan tersalurkannya bakat-bakat potensial yang ia miliki. Namun dalam konteks sosial pada kenyataannya sekolah mempunyai beberapa fungsi yakni:

  • Fungsi persiapan seseorang untuk mendapat pekerjaan
  • Fungsi penyediaan tenaga pembangunan
  • Fungsi untuk membuka kesempatan untuk memperbaiki nasib
  • Fungsi alat transmisi kebudayaan
  • Fungsi seleksi, latihan, dan pengembangan tenaga kerja
  • Fungsi sosialisasi

 

  • Penyempurnaan kurikulum untuk relevansi dengan kebutuhan tenaga kerja

Prinsip relevansi merupakan prinsip dasar yang paling dasar dalam sebuah kurikulum. Prinsip ini juga bisa dikatakan sebagai rohnya sebuah kurikulum. Artinya apabila prinsip ini tidak terpenuhi dalam sebuah kurikulum, maka kurikulum tersebut tidak ada lagi artinya; kurikulum menjadi tidak bermakna. Prinsip relevansi mengandung arti bahwa sebuah kurikulum harus relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sehingga para siswa mempelajari iptek yang benar -- benar terbaru yang memungkinkan mereka memiliki wawasan dan pemikiran yang sejalan dengan perkembangan jaman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun