Kapabilitas Indonesia menekankan arti penting kekuatan pertahanan maritim Indonesia, melihat jalur yang dipakai oleh para pencari suaka yang akhirnya singgah ke Indonesia adalah melalui jalur laut.
Indonesia sebagai negara kepulauan sekaligus sebagai negara transit bagi para pencari suaka yang menuju ke Australia, seharusnya mampu untuk mengendalikan arus pencari suaka yang masuk ke territory Indonesia.Â
Jika diperhatikan, kebanyakan pencari suaka menggunakan jalur lautan dengan menggunakan 'pelabuhan tikus' sebagai pemberentiannya dan berhasil lolos dari pengawasan petugas.
Hal ini perlu di evaluasi kembali, terkait masih kurangnya kemampuan pertahanan maritim Indonesia serta mengoptimalkan peran dari TNI AL. Belum ada kelembagaan yang cukup efektif dalam mengendalikan laut serta penanganan para pencari suaka dari ancaman keamanan non-tradisional.Â
Jika pertahanan negara di bidang kelautan masih lemah akan terus dimanfaatkan oleh pencari suaka yang pada akhirnya hanya merugikan Indonesia karena terancamnya keamanan non-tradisional Indonesia.
REFERENSI
Berantas, T. B. (2014). Ancaman Aktual Penyeludupan Imigran Indonesia - Australia Dalam Perspektif Keamanan Nasional. Jurnal Pertahanan, Vol. 4 No. 1.
Prahenti, D. S. (2013). Dampak Singgahnya Pencari Suaka ke Australia Terhadap Peningkatan Kejahatan Transnasional di Indonesia. Perpustakaan Universitas Airlangga.
Sofyan, B. T. (2014). Menyikapi Arus Imigrasi Gelap Menuju Australia guna Mengamankan Kepentingan Nasional Indonesia dalam Rangka Ketahanan Nasional. Jurnal Kajian LEMHANNAS RI, edisi 17.
Wirasuta, A. S. (2013). Penyeludupan Manusia dan Ancaman Keamanan Maritim Indonesia. Jurnal Pertahanan, Vol. 3 No. 3.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H