sayang,
ingatkah engkau saat waktu berhenti berdetak
dalam beberapa waktu saat kita duduk berdua ?
hanya sepasang cangkir berisi teh tarik hangat yang manis
menjadi saksi bisu pertemuan dua sejoli berasmara
sayang,
sadarkah engkau pada awal perjumpaan yang memupuk tumbuhnya benih kasih
pertemuan yang membawaku jauh pada khayalan masa depan
bersamamu dan menggemgam tanganmu
namun seiring waktu kembali berputar,
langkah kita berhenti dengan cara yang tidak aku pahami
jalanku tak lagi sama dengan apa yang akan kau tempuh
dua tubuh yang memisahkan diri dan hatinya untuk saling manjauh
detik lalu,
ragaku masih terus saja mempertahankan bayanganmu
menjaga segala kemurnian cerita kita
kini, semua yang telah terjadi aku simpan rapat dalam peti pandora merahku
jangan pernah dengan sengaja kau buka lagi kotak ini
tenanglah,
aku tak mungkin membuangnya, sayang
semua tersimpan rapat dan rapi, dalam raga yang kini berlari
sayang,
tolong biarkan semua kisah masa lalu yang pernah dengan tidak sengaja kau rajut dalam hidupku
hilang dan sirna secara indah.
biarkan aku mengikhlaskannya.
aku menyayangimu dengan cara yang sederhana
Yogyakarta, 30 januari 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H