Mohon tunggu...
Salsha indrimaharani
Salsha indrimaharani Mohon Tunggu... Bidan - Bidan

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku dan Kisah Hidupku

10 April 2023   20:40 Diperbarui: 10 April 2023   20:43 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hallo aku salsha, pada saat tahun 2004 aku dilahirkan dengan seseorang wanita yang cantik yaitu mama. Pada saat saya berusia 6 tahun saya duduk dibangku sd, ketika saya duduk dibangku kelas 1 mama saya melahirkan adik saya laki-laki bernama Dika mulai saat itu ceritaku dimulai.

Ketika saya duduk dibangku sd adik saya lahir, saya sangat nakal sekali dan tidak peduli dengan saudara yang saya tahu hanya saya dan setiap keinginan saya harus terpenuhi. Saya terlahir dari keluarga yang sederhana tidak memiliki harta lebih tetapi orang tua saya slalu berusaha memenuhi apa yang saya inginkan. Tiba saya duduk dibangku kls 5 saya hampir saja tidak naik kelas karena sering tidak mengerjakan PR sering terlambat dan nilai pun selalu kurang, orang tua saya juga kurang memperhatikan saya karena mama dan papa juga kerja jadi jarang ada waktu untuk komunikasi. Setelah itu saya les di primagama karena mama tidak bisa membantu atau menemani saya belajar setiap harinyaa akhirnya saya naik kelas dan lulus dengan nilai yang sangat minim sekali untung saja masih bisa melanjutkan sekolah menengah pertama negri ya meskipun di pinggiran. Ketika saya sudah SMP saya semakin nakal karena faktor pertemanan yang kurang baik sering masuk Ruang BK sering bolos sekolah, sering mendapatkan pelanggaran, sering kali mama mendapat panggilan dari sekolah karena ulah saya. Tiba saat saya kls 2 SMP saya les di salah satu bimbingan belajar yang bertepatan di KBD dengan tujuan agar saya bisa belajar kembali bisa menguraikan materi yang diajarkan oleh sekolah, tetapi tidak demikian. Di bimbel saya sering bolos bilangnya les tetapi tidak les, sering pacaran sampai papa marah-marah, yang spp juga tidak saya bayarkan sampai numpuk 3 bulan lalu papa saya marah-marah dan saya di hajar abis-abisan.

Ketika saya duduk dibangku kelas 3 SMP papa saya dikeluarkan hari perusahaan pendapatan dari keluarga sudah sangat minim sekali, dari situ saya mulai berfikir jika saya terus-terusan seperti ini mau jadi apa? Orang tua sudah tidak ada lagi penghasilan lebih bahkan selalu kurang untuk makan. Dari situ saya mencoba membuka usaha corndog karena sangat buming pada saat itu, saya berjualan ke teman-teman hanya untuk mencari uang sangu, dan saya belajar bener-bener belajar sampai teman teman itu heran ada apa kok kenapa tiba-tiba nilaiku bagus padahal biasanya saya selalu mendapatkan nilai paling bawah. Akhirnya berkat allah doa mama papa dan usahaku, saya lulus SMP dengan nilai akhir yang cukup bagus dan saya bisa melanjutkan SMA di salah satu SMA favorit di Surabaya barat.

Ketika saya duduk dibangku SMA mama saya melahirkan adik saya cewek bernama Nevia, yang awalnya tidak tau jika mama sudah mengandung berusia 4 bulan. Sejak saat itu kebutuhan semakin bertambah dan penghasilan juga tidak pasti karena semenjak papa dikeluarkan dari kantor pendapatan papa mulai tidak pasti. Saya membantu orang tua berjualan dirumah, jualan makanan onlain dan saya sendiri juga bekerja sampingan, membantu kakak saya berjualan. Ketika sore hari terkadang saya juga membantu mengajar ngaji di TPI tetapi kan penghasilan dari mengajar ngaji tidak seberapa jika dihitung dengan materi dan itu sangat kurang untuk kebutuhan sehari-hari. Ketika SMA saya mencoba mengikuti seleksi SNMPTN dan sebelum tahap SNMPTN ada tahap seleksi eligibel yaitu dimana seleksi antar teman dan saya lolos untuk seleksi itu dan ketika seleksi SNMPTN saya dinyatakan tidak lolos seleksi.

Saya bercita-cita ingin menjadi tenaga kesehatan apapun itu, bukan karena ingin terlihat keren karena saya ingin mengangkat derajat orang tua, ingin membanggakan orang tua, dan ingin membantu orang yang membutuhkan, karena saat itu saat kakek saya sakit tidak ada uang untuk berobat karena biyaya yang sangat mahal akhirnya kakek saya meninggal dunia.

Sejak itu saya ingin sekali menjadi petugas kesehatan jika memang tidak bisa menjadi dokter paling tidak saya bisa membantu untuk pengobatan.

Ketika hasil keluar saya tidak lolos seleksi SNMPTN saya mencoba test poltekes kemenkes Surabaya, tetapi tidak lolos, lalu saya mencoba test SBMPTN dan tidak lolos jugaa, lalu saya mencoba melihat universitas swasta kesehatan disurabaya, ternyata biyayanya sangat mahal sekali dan orang tua saya tidak bisa membayar uang sebanyak itu, saya bingung stres karena saya mikir sudah tidak ada harapan lagi karena keterbatasan ekonomi, lalu saya kerja dan menabung untuk rencana tahun depan akan melanjutkan kuliah tetapi allahualam, saya komunikasi kepada akamawa unusa mencoba cerita tentang masalah saya akhirnya saya disarankan untuk menghubungi salah satu dosen kemahasiswaan, lalu saya hubungi saya cerita lalu saya disarankan untuk mencoba mendaftarkan KIP-K padahal disitu saya masih belom pernah mendaptkan bantuan apa apa, tetapi saya tidak menyerah apapun hasilnya saya terima, saya selalu berdoa jika memang saya ditakdirkan untuk menjdi salah satu tenaga kesehatan tolong beri saya jalan. Setelah saya melewati proses yang sangat panjang saya harus riwa riwi mengurus berkas-berkas dan Alhamdulillah berkat doa dan usaha saya diterima di unusa dengan jalur beasiswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun