Buku Agama Saya Adalah Uang ditulis oleh Nurudin. Begitu membaca judul buku ini, pembaca tentu akan merasa tertarik. Uang itu agama? Siapa yang sampai berpikir demikian? Mengapa penulisnya memberi judul buku demikian? Apa yang dimuat dalam buku itu? Apakah semua tentang uang? Kira-kira itu adalah beberapa pertanyaan yang hinggap di pikiran penulis ketika membaca judulnya. Kemudian penulis mulai membacanya, dan mulai memahami mengapa judul bukunya demikian diberikan oleh penulisnya.
Mengkritisi ketimpangan yang ada dalam masyarakat, itulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan isi buku ini, dikutip dari pengantar penulisnya. Memaparkan mulai dari pluralitas yang ada dalam masyarakat, bagaimana kekuasaan pemerintahan, bagaimana uang menjadi pemisah dan pemersatu sekaligus, sampai hal-hal yang benar adanya terjadi dalam pemerintahan melihat dari sudut pandang seorang pengkritis pemerintah, buku ini disebut-sebut disusun dari beberapa kumpulan tulisan sang penulis di rubrik "Suar" Terakota.
Membahas kata "pengkritis" tentu saja membuat buku ini sepenuhnya merupakan sudut pandang dan pendapat pribadi sang penulis. Namun, hal tersebut belum tentu membuat tulisannya "salah". Penulis berkali-kali menekankan bahwa setiap pendapat yang kira-kira akan membuat pembaca salah memahami, ternyata tidak demikian. Pembaca seolah diajak untuk menelusuri bagaimana pendapat sang penulis terkait pluralitas yang memiliki beragam dampak tergantung bagaimana perspektif yang ingin kita lihat.
Kenyataan-kenyataan yang ironisnya seolah diabaikan oleh masyarakat dan pemerintah seperti kembali diangkat dan dibongkar dalam buku ini. Kepiawaian dalam menyampaikan pendapatnya membuat penulis seolah sedang membaca catatan pribadi penulisnya. Bahkan, seperti sedang diajak mengobrol dan berdiskusi mengenai hal-hal yang dibahas dalam buku. Sub-sub judul yang anti mainstream dan "berani" diberikan penulisnya tentu untuk membuat pembaca terus-menerus ingin membaca halaman demi halaman. Bahasanya yang sederhana namun tepat sasaran membuat penulis mudah memahami apa yang ingin disampaikan tanpa harus membaca ulang kalimatnya.
Buku ini minim dalam kesalahan penulisan sehingga untuk pembaca yang merasa kurang nyaman dengan hal tersebut akan betah membacanya. Bagi seseorang yang memiliki kritik terhadap pemerintah dan segala hal yang mengikutinya, buku ini dapat menjadi contoh untuk bagaimana menyampaikan pendapat yang tepat sasaran namun sederhana. Penggunaan analogi-analogi tentang hal yang sedang dibahas membuat pembaca tidak pusing karena akan mudah menangkap maksudnya.
Secara keseluruhan, buku ini berisi tentang pendapat kritisi penulisnya mengenai hal yang seolah sudah terbiasa terjadi di negara kita. Pemerintah dan masyarakat juga seperti menutup mata dan telinga, bahwa negara kita memang tidak sedang baik-baik saja.
Judul: Agama Saya Adalah Uang
Penulis: Nurudin
Penerbit: Intrans Publishing dengan Terakota
Tahun: 2020
Tebal: xvi + 182 halaman
ISBN: 978-602-6293-90-9
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H