Jadi dapat disimpulkan bahwa, sosialisasi adalah proses interaksi manusia dengan menanamkan nilai-nilai, kebiasaan, dan norma bertingkah laku dari generasi ke generasi dalam menjalankan perannya di masyarakat. Sebagai upaya memfilter perilaku sosial anak perlu diadakannya sosialisasi.
Sosialisasi Anti BullyingÂ
Sosialisasi anti bullying adalah suatu upaya dalam memberi pemahaman kepada khalayak terkait besarnya dampak yang ditimbulkan jika seseorang mengalami perilaku bullying. Saat ini sudah banyak terjadi kasus bullying di lingkungan sekolah  dan banyak mendapat perhatian terutama bagi orang tua, pihak sekolah, maupun pemerintah.Â
Menurut Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yaitu menyatakan bahwa "Setiap perbuatan terhadap anak yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, psikis, seksual, dan/atau penelantaran, termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum''.Â
Jadi, apabila perbuatan seseorang menimbulkan kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, psikis, atau seksual terhadap anak maka hal tersebut dapat dikatakan sebagai tindak kekerasan. Orangtua, sekolah, maupun masyarakat harus ikut berperan dalam upaya pencegahan perilaku bullying melalui berbagai cara, seperti:
- Memberi pemahaman kepada anak mengenai bullying dan cara menghadapinya secara aman. Berikan pemahaman bahwa bullying merupakan perbuatan negatif yang tidak boleh dilakukan dan tidak dapat diterima.
- Mengajarkan bagaimana cara menghadapi pelaku bullying, bagaimana menolak dan menunjukkan perilaku tegas agar anak terhindar dari hal yang tidak diinginkan.
- Ajarkan strategi untuk selalu tetap aman dan selalu ada dalam kelompok yang mendukung anak.
- Beri pemahaman kepada anak untuk selalu mendukung pihak yang mendapat perilaku bullying dengan meminta bantuan orang dewasa
- Selalu menjaga komunikasi baik dengan anak, Tanya dan dengarkan saat mereka mengungkapkan perasaannya atau pendapatnya. Sebagai orang tua kita harus tahu bagaimana lingkungan pertemanan mereka, apa saja kegiatan anak di sekolah, dan berusaha memahami apa yang menjadi kekhawatiran anak.
- Dukung anak agar selalu melakukan kegiatan positif yang mereka sukai seperti mengikuti ekstrakulikuler di sekolah, menyalurkan hobi, minat dan bakat anak akan membantu dan melindungi mereka dari pergaulan sosial yang tidak baik.
- Ajarkan anak untuk selalu bersikap baik dan menghormati orang lain.
- Pihak sekolah juga perlu menciptakan lingkungan sekolah yang tentram, aman dan saling mendukung.
Jadi, jangan anggap remeh tindakan yang termasuk kedalam perundungan atau bullying yang akan sangat berdampak pada perkembangan dan perilaku sosial seseorang dan mulailah untuk meningkatkan kepedulian kita terhadap orang lain disekitar kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H