Mohon tunggu...
Nuraini Salsabila
Nuraini Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo saya Nuraini Salsabila dan saya sedang menempuh pendidikan di Universitas Negeri Jakarta,

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Teknologi Terhadap Budaya Lokal di Era Digital

22 Maret 2023   11:20 Diperbarui: 22 Maret 2023   13:41 7158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengaruh teknologi pada budaya lokal di era digital adalah topik yang kontemporer dan penting. Secara umum, teknologi telah memberikan kemajuan yang signifikan pada kehidupan manusia, termasuk pada budaya lokal. Terlihat ada berbagai alat dan aplikasi yang dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan pandangan dan mengembangkan ide-ide yang baru. Namun, disisi lain, teknologi tentu bukan hanya memiliki pengaruh yang positif terhadap budaya lokal, tetapi ada juga pengaruh negatif yang harus diwaspadai. Oleh karena itu, pada artikel ini akan dibahas mengenai pengaruh teknologi pafa budaya lokal serta fakta mengenai pengaruh positif dan negatif yang dapat terjadi.

Tidak akan ada globalisasi tanpa kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Penyebarannya cepat dan meluas, tidak terbatas pada negara maju dengan pertumbuhan tinggi, tetapi juga melampaui batas negara berkembang dan miskin yang tumbuh lambat. Dalam hal ini, globalisasi menjadi fenomena yang tak terelakkan. Namun aktor utama dalam proses globalisasi saat ini adalah negara-negara maju. Mereka berusaha membawa nilai-nilai lokal ke negaranya untuk disebarkan sebagai nilai-nilai global. Mereka dapat melakukannya dengan mudah karena mereka mengontrol arus teknologi informasi dan komunikasi lintas batas negara-bangsa. Di sisi lain, negara-negara berkembang pada saat yang sama tidak mampu menyebarkan nilai-nilai lokalnya karena lemahnya daya saing. Hal inilah yang mengakibatkan negara-negara berkembang hanya menjadi penonton bagi masuknya dan berkembang nilai-nilai negara-negata maju yang dianggap sebagai nilai-nilai global ke wilayah negaranya.

Era digital lahir dengan munculnya jaringan internet digital, khususnya teknologi informasi. Media baru era digital memiliki sifat yang dapat dimanipulasi, bersifat web atau online. Media massa telah berubah menjadi media baru atau internet karena adanya perubahan budaya dalam memberikan informasi. Kemampuan media massa di era digital ini membantu masyarakat mendapatkan informasi dengan lebih cepat. Dengan munculnya media online, outlet media dengan cepat mengubah arah. Saat ini, teknologi digital yang semakin berkembang sangat mengubah dunia, lahirlah berbagai teknologi digital yang semakin berkembang. Berbagai kalangan telah memfasilitasi perolehan informasi dengan berbagai cara dan dapat menikmati kemungkinan-kemungkinan teknologi digital secara bebas dan terkendali.

Budaya dan digitalisasi sering dipandang sebagai sesuatu yang terpisahkan, padahal keduanya memiliki keterkaitan yang sangat luar biasa. Pada awalnya, teknologi berkembang dengan lambat. Namun, seiring dengan berkembangnya tingkat kebudayaan dan peradaban manusia, perkembangan teknologi semakin pesat. Semakin maju budaya maka semakin maju pula teknologinya, karena teknologi merupakan perkembangan dari budaya yang berkembang pesat. Secara sosiologis, teknologi memiliki makna yang lebih dalam dari perangkat. Teknologi menciptakan kerangka kerja untuk budaya kelompok yang tidak berwujud. Ketika teknologi perusahaan berubah, begitu pula cara berpikir orang.

Era modern didentikkan dengan era masyarakat digital. Memasuki era digital setiap orang dituntut untuk selalu reaktif terhadap segala perubahan yang begitu cepat, entah itu di sektor pemerintahan, bisnis, sosial, pendidikan, hingga lifestyle. Hal ini dikarenakan setiap orang memiliki kesempatan untuk dapat terhubung dengan teknologi. Dengan adanya teknologi, semua orang pada saat ini sangat memungkinkan untuk dapat terhubung dengan orang-orang di negara lain di seluruh dunia.

Di era digital sekarang ini,  seiring berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, penggunaan gadget dan internet semakin mudah diakses oleh masyarakat. Hal ini memudahkan siapa saja untuk menggunakan teknologi untuk mengeksplorasi dan memperkaya budaya lokal. Misalnya, Internet dan aplikasi yang terus berkembang memudahkan untuk mencari informasi tentang budaya lokal, baik berupa informasi sejarah, tradisi, atau budaya yang masih bertahan. Dengan cara ini, teknologi mendorong orang untuk mengeksplorasi dan belajar dari budaya lokal.

Selain memberikan informasi, teknologi juga dapat memberikan peluang bagi masyarakat lokal untuk menampilkan kreativitasnya. Dalam budaya lokal, seni dan kreativitas sangat penting ketika generasi muda belajar tentang keunikan budaya daerah. Salah satu bentuk kemajuan teknologi adalah terciptanya sebuah aplikasi untuk berbagi seni atau karya kreatif seniman di Indonesia. Berdasarkan penerapan tersebut, modernisasi teknologi mempertemukan seniman-seniman yang ahli dalam pemanfaatan teknologi dan kemudian menghasilkan sebuah karya seni modern yang dapat dipamerkan di seluruh dunia. Hal ini  juga memungkinankan untuk memperoleh nilai komersial dari kegiatan tersebut yang membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat.  

Di Indonesia, terdapat beberapa contoh dari pengaruh teknologi terhadap budaya lokal. Salah satu contohnya adalah berkembangnya bisnis kreatif dan industri fashion dengan menggunakan media sosial dan platform digital lainnya untuk mempromosikan produk mereka. Pada saat ini, banyak para fashion designer yang menyatu padukan trend fashion sekarang dengan kebudayaa lokal seperti batik. Hal ini membuat pakaian tersebut terlihat unik dan mulai disebarkan di media sosial hingga terkenal sampai ke luar Indonesia.

Selain itu, Industri film Indonesia juga semakin berkembang berkat pengaruh teknologi. Seperti yang diketahui bahwa saat ini banyak sekali aplikasi-aplikasi yang menyediakan akses untuk menonton seperti netflix, prime video, disney + hotstar, dan sebagainya. Oleh karena itu, film-film Indonesia semakin mudah diakses dan dan dilihat oleh publik  secara online sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat yang ada Indonesia maupun luar negara.

Meskipun pengaruh teknologi yang mendukung kreativitas masyarakat terhadap budaya lokal tampaknya sudah cukup menggembirakan, namun pengaruh negatif teknologi terhadap budaya lokal juga harus dihindari. Pesatnya laju teknologi informasi atau komunikasi telah menjadi alat yang ampuh untuk penyebaran budaya serta pilihan hiburan yang lebih serbaguna untuk masyarakat umum. Akibatnya, masyarakat tidak lagi tertarik untuk menikmati berbagai seni pertunjukan tradisional yang sudah dikenalnya sejak dulu. Misalnya, kesenian tradisional wayang  kini terlihat terbengkalai. Di era digital, budaya asing yang terkadang dianggap lebih modis dan canggih ternyata masih lebih diminati dibandingkan budaya lokal. Padahal, jika terus bertanya tentang budaya asing, penduduk lokal bisa kehilangan esensi budaya negaranya sendiri.

Selain fitur teknologi seperti media sosial dan layanan streaming, nilai dan penawaran budaya seperti pratinjau game, film, dan klip video dengan elemen bias dan ofensif juga dihadirkan. Hal ini karena orang-orang dari berbagai belahan dunia saling berdekatan dan tidak hanya merusak semangat keragaman budaya lokal seperti yang dibayangkan sebelumnya. Namun, anak-anak dari generasi yang menggunakan media sosial untuk mencari tahu lebih banyak berisiko mengambil pandangan yang sama begitu saja dan mengancam keragaman sosial. Fakta seperti inilah yang memberikan bukti tentang betapa
negara-negara penguasa teknologi telah berhasil mempunyai kendali dalam globalisasi budaya. Kondisi demikianlah yang membuat semakin tersisihnya budaya lokal yang ada di masyarakat.

Kemudian, pengaruh teknologi juga telah membawa perubahan pada cara orang  berinteraksi satu sama lain. Contohnya dalam Dalam beberapa kasus di Indonesia, penggunaan teknologi telah mengganggu interaksi sosial langsung, yang sebelumnya adalah bagian penting dari budaya. Hal ini dapat mengancam keberlangsungan keunikan budaya Indonesia yang telah dikenal di seluruh dunia.

Dalam menghadapi pengaruh teknologi terhadap budaya lokal, penting bagi kita untuk tetap menghargai dan melestarikan budaya-budaya lokal yang ada di sekitar kita. Kita dapat memulai dengan mempelajari dan memahami kebudayaan yang ada di sekitar kita, dan berupaya untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang mendukung pelestarian budaya tersebut. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa kekayaan budaya lokal tetap lestari dan tidak terkikis oleh pengaruh teknologi atau budaya-budaya asing. Oleh karena itulah diperlukan beberapa tindakan untuk menghindari pengaruh negatif teknologi terhadap budaya lokal di era digital di antaranya : 

  • Memberikan dorongan dalam penggunaan teknologi yang sesuai dengan nilai-nilai budaya lokal. Hal tersebut bisa dilakukan dengan melibatkan masyarakat lokal dalam pengembangan teknologi sesuai dengan kebutuhan dan nilai budaya lokal.
  • Memberikan pendidikan serta pelatihan tentang teknologi dan bagaimana mengintegrasikan teknologi ke dalam budaya lokal. Hal ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap teknologi dan dampaknya.
  • Memberikan dukungan dan promosi kepada industri-industri kreatif yang berbasis budaya lokal. Ini dapat  membantu masyarakat lokal dalam melestarikan kearifan lokal mereka dan bisa  meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran.
  • Menjaga lingkungan informasi yang sehat agar tehindar dari informasi yang tidak akurat atau bahkan menyesatkan yang dapat merusak nilai-nilai budaya lokal.
  • Memperkuat literasi digital masyarakat. Dengan memperkuat literasi digital, maka masyarakat akan sadar tentang dampak teknologi terhadap budaya lokal, sehingga dapat menggunakan teknologi secara tepat dan bertanggung jawab.

Sebagai kesimpulan, pengaruh teknologi terhadap budaya lokal di era digital telah membawa kemajuan dalam banyak aspek, termasuk peran pekerjaan dan kreativitas masyarakat. Pandangan dan cara pandang terhadap budaya lokal juga semakin heterogen dan dinamis. Namun, masalah yang muncul dengan digitalisasi ini tidak bisa diabaikan begitu saha. Setiap orang belajar lebih banyak tentang budaya lokal dan upaya untuk mencegah pengabaian nilai-nilai lokal harus terus dilakukan. Perlu ditekankan bahwa terlepas dari budaya nasional di negara kita, semuanya berasal dari cinta, rasa hormat, dan perlindungan. Kita harus bisa menghadapinya, itu menjadi dasar keharmonisan teknologi dan budaya di tempat, sehingga definisi keragaman dapat berkembang melalui modernisasi teknologi yang cermat.

Refrensi :
Hermawanto, A, Melaty,A. 2020. Globalisasi, Revolusi Digital dan Lokalitas: Dinamika Internasional dan Domestik di Era Borderless World. Yogyakarta : LPPM UPN VY PRESS. Hal 69-98.

Muhbah, Safril A. 2011. Strategi Meningkatkan Daya Tahan Budaya Lokal dalam
Menghadapi Arus Globalisasi. Jurnal UNAIR Vol 24 (4). Hal 302-308.

Yakin Ahmad Al, Abdul Latif, Ronal. Pengaruh Masuknya Teknologi Modern
Terhadap Budaya Lokal Masyarakat Di Desa Suppiran. Prosiding Seminar Nasional Vol 3(2). Hal 163-171.

Wardhanie, Ayouvi Poerna. 2017. Peranan Media Digital Dalam Mempertahankan
Budaya Lokal Indonesia Di Era Globalisasi. Proceeding | CSGPSC. Hal 348-353.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun