suatu hari ada seorang gadis yang bernama melati dia adalah seorang gadis yang pintar di sekolahnya, melati sekolah di bangku SMA kelas 2 dia adalah seorang gadis yang mempunyai prestasi banyak di sekolahnya yang juga banyak mengikuti program-program yang da di sekolahnya.bankan teman-teman melati yang iri kepadanya karena kepintaran dan juga bakat yang melati miliki banyak orang yang berkecil hati padanya namun melati meyakini kepada teman-temannya untuk tidak usah berkecil hati karna melati yakin teman-teman nya juga bisa seperti dirinya.
Mereka tidak tau apa yang dirasakan melati saat sepulang sekolah ia melihat seorang gadis yang seperti sedang menunggu jemputan dari seseorang yang tak melati kenali ia melihat sebuah sepeda motor berhenti di hadapan gadis itu yang ternyata dia adalah seorang ayah dari gadis tersebut.ia merasakan iri kepada gadis itu betapa beruntungnya gadis itu bisa di jemput sepulang sekolah bersama ayahnya,"kapan ya aku bisa kaya gitu" kata melati di dalam hati kecilnya.tak lama kemudian kendaraan mobil berhenti tepat di hadapan melati "ayu non naik" ucap seorang peria yang ternyata itu adalah supir pribadi melati tak menunggu lama melati pun langsung masuk ke dalam mobil tersebut.
singkat cerita melati pun sudah sampai di rumahnyaia sudah tak asing lagi dengan suasana yang seperti ini di rumahnya ia hanya bisa menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkanya dengan perlahan"kapan aku bisa kumpul dengan mamah papah sepulang aku dari sekolah" kata melati dengan nada yang lirih.ia pun melanjutkan jalannya menuju kamarnya sesampai melati ke kamarnya ia langsung merebahkan diri di kasur yang empuk ia melihat ke atap plafon sambil meretuki nasibnya yang seperti ini, memang melati mempunyai keluarga yang sangat cukup ia mempunyai fasilitas yang serba ada tetapi tidak baginya buat apa mempunyai fasilitas yang layak tetapi tidak dengan hubungan anak dan orang tuanya.yah melati bisa di bilang jarang berinteraksi dengan kedua orangtuanya karena kedua orang tua melati sibuk dengan dunia pekerjaan tetapi hal itu yang membuat melati benci kepada kedua orangtuanya yang sibuk dengan pekerjaan masing-masing."lebih baik hidup sederhana daripada hidup serba ada tapi tidak dengan adanya interaksi antar keluarga" kata yang terucap dari mulut gadis cantik tersebut tak terasa buliran air pun lolos dari kedua matanya.tak terasa melati pun sampai ke tiduran dengan keadaan menangis.
saat pagi harinya saat melati ingin sarapan bersama ibu dan ayah nya ia melihat raut wajah dari ibu dan ayahnya yang berbeda melati pikir ada masalah dalam pekerjaan orang tua nya melati pun segara sarapan takut terlambat untuk pergi ke sekolahnya.tak lama melati mendengar suara orang yang sedang menangis saat ia melihat ke arah ibunya ternyata ibunya lah yang sedang menangis"ibu kenapa"ucap melati seraya memegang tangan ibunya "maaf kan ibu nak karna ibu yang terlalu sibuk dengan pekerjaan ibu sampai mengabaikan kamu"ucap ibu melati serasa menangis "iya gapapa kok ibu"ucap melati seraya merasa kasian kepada ibunya."maafkan ayah juga ya nak karna ayah ga bisa jadi ayah yang baik untuk kamu"ucap ayah melati"iya gapapa ko yah cuman melati minta sama ayah dan ibu kalo kalian itu udah punya anak"ucap melati memberi tau ayah dan ibunya.tak melati sadari bahwa yang kemarin ia berbicara di kamarnya terdengar oleh ayah dan ibunya dari situlah kedua orang tua melati baru sadar dengan kesalahannya terhadap melati yang telah tidak memperhatikan melati lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H