Mohon tunggu...
Salsa LayyinunNadzifah
Salsa LayyinunNadzifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Hallo, Salsa Layyinun Nadzifah disini..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Bahasa Kasar Berkedok Gaul pada Anak di Era Modern dalam Pandangan Islam

10 Juli 2023   09:54 Diperbarui: 10 Juli 2023   10:00 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain dari cara pola asuh anak, lingkungan pertemanan bisa jadi sumber pengaruh anak berkata kasar. Oleh sebab itu, selaku orang tua yang mengasuh anak harus dapat mengenalkan bagaimana bentuk lingkungan pertemanan yang baik agar anak dan teman-temannya tidak mempengaruhi satu sama lain, seperti yang dikutip dalam ayat Al Quran surat Al-Hujurat ayat 10 yang mengatakan,

"Sebenarnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang bersaudara, maka damaikanlah di antara kedua saudara kamu (yang bertelingkah) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu memperoleh rahmat."

Dampak bahasa kasar juga menjadi pemicu munculnya kasus bullying. Karena tidak semua orang pasti menerima bagaimana cara bertutur bahasa kita jika kita menggunakan bahasa kasar kepada lawan bicara kita dan akan menjadi kesenggangan dalam hubungan.

Di dalam Islam, berkata yang kasar dan menyakiti orang lain sudah menjadi suatu hal yang dilarang dalam agama. Orang yang memiliki tutur bahasa yang tidak baik atau kasar, maka akan mencerminkan pribadi yang tidak baik juga.

Dikutip dari Jurnal peurawi yang mengatakan bahwa "Masalah etika, moral dan akhlak secara fungsinya dapat dipahami bahwa semuanya itu sama, yaitu menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan yang dilakukan manusia untuk ditentukan baik buruknya suatu perbuatan. Dengan kata lain, istilah-istilah tersebut sama-sama menghendaki terciptanya keadaan masyarakat yang baik, aman, damai dan tentram." (Muhardisyah, 2017).

Maka dari itu, anak-anak yang terkena dampak negatif tutur bahasa kasar dari laman media sosial atau lingkungan yang tidak baik, harus segera ditanamkan nilai-nilai moral dan ditindak tegas untuk diasuh sebaik-baiknya orang tua yang mengasuh anaknya dan sesuai dengan ajaran Islam. Anak-anak tersebut perlu dilatih pola pikirnya dengan memberi hal-hal positif yang dapat layak untuk ditiru oleh sang anak agar mereka dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Tumbuh dengan pribadi yang baik dan berakhlak mulia, serta dapat menjaga lisan.

 

Daftar Pustaka

Armita, D. (2022). Bahasa Kasar (Abussive Language) Dan Dampaknya Bagi Perkembangan Perilaku Anak di Desa Pelem (Studi Kasus di Desa Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo) [Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo]. http://etheses.iainponorogo.ac.id/21166/

Kementerian Agama. Alquran dan Terjemahannya. Surat Al-Hujurat ayat 10. Diakses pada 03 Juli 2023 melalui https://quran.kemenag.go.id/quran/per-ayat/surah/49?from=1&to=18

Muhardisyah. (2017). Etika Dalam Komunikasi Islam. Jurnal Peurawi: Media Kajian Komunikasi Islam, 1(1), 1--20. https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/peurawi/article/view/1987/1468

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun