Mohon tunggu...
Salsa Najmi
Salsa Najmi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa dibidang komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tazkiyatu nafs

16 Desember 2022   05:59 Diperbarui: 16 Desember 2022   06:21 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Takiyatun nafs adalah gabungan dari dua kata yaitu tazkiyah dan nufus.

Tazkiyah berasal dari zakka yang aryinya menyukai dan membersihkan, sedangkan nufs merupakan bentuk jama’ dari nafs.

Secara istilah merupakan, menyucikan jiwa dari sifat-sifat yang buruk dan tercela yang tidak sesuai dengan fitrah manusia menuju ke jalan yang di ridhai oleh Allah.

Proses tazkiyatun nafs ada tiga yaitu:

•Takhalli

•Tahalli

•Tajalli

Takhalli

Takhalli adalah melepaskan diri dari semua sifat tercela, maksiat dan penyakit hati yang dapat mengalihkan pikiran dari Allah SWT. Adapun cara-cara takhalli sebagai berikut:

1.Mensucikan diri dari najis dengan melakukan istinja dengan baik dan benar.

2.Mensucikan diri dari kotoran dengan cara mandi atau menyiram air keseluruh tubuh.

3.Mensucikan diri dengan cara berwudhu dengan air atau debu yang telah ditentukan.

Kemudian penyakit hati yang perlu di bersihkan diantaranya:

1. Hasud, suudzon, takabbur, ujub.

2.Riya, bakhil, al- mal, sum’ah.

3.Tafakhur, ghadhab, namimah.

4.Kazib, khianat, ghibah.

Tahalli

Tahalli adalah menghiasi diri dengan sifat dan perbuatan yang baik. Langkah untuk melakukan tahalli adalah melatih jiwa supaya berakhlak baik dan selalu konsisten dengan langkah yang di rintis sebelumnya ( takhalli) yang pada akhirnya akan menghasilkan manusia yang sempurna.

Tajalli

Tajalli adalah keadaan spiritual ketika seseorang merasakan kehadiran Tuhan setelah dirinya bersih. Tajalli merupakan tahapan setelah takhalli dan tahalli seseorang yang telah membersihkan jiwanya dan telah menggantinya dengan akhlak karimah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun